GEREJA MENJADI LADANG BISNIS "11 RENUNGAN KRISTEN YANG MENJADI ALARM BAGI ORANG PERCAYA"

PENGADILAN AKHIR 

Sekali selamat tetap selamat? Secara status pernyataan ini benar tapi perlu kita tahu bahwa keselamatan yang telah dianugerahkan itu harus terlihat dalam sikap hidup. Untuk itu kita perlu mengerjakan keselamatan kita 

Kenapa harus mengerjakan keselamatan?

Karena setelah mati manusia akan dihakimi untuk memberi pertanggungjawaban (Ibr 9:24, 4:13). Mengapa harus diadili? Karena kita menerima buah dari pengerjaan keselamatan (2Kor 5:10) sebab perbuatan setiap manusia akan menyertainya (Why. 14:13). 

Saudara/i yang terkasih kerjakan keselamatanmu sesuai buah pertobatan karena hidup kita harus terus terubahkan setiap hari sampai pada keserupaan dengan Kristus. Ingat,  apa yang kita taburkan di dunia ini akan terhakimi di pengadilan akhir yaitu Kristus mengadili setiap kita. 

GEREJA LADANG BISNIS

Saya menemukan beberapa tulisan di facebook yang kurang lebih memperlihatkan pergeseran dari hadirnya gereja. Yang dulunya didirikan Kristus bagi orang-orang yang mengakui Dia sebagai Mesias, kini telah menjadi ladang bisnis untuk mencari keuntungan. 

Ada kisah dalam injil yang menceritakan seorang murid yang korupsi yaitu Yudas. Yohanes 12:5-6 (TB)  "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

Saudara yang terkasih ini bukan provokasi atau hasutan untuk membenci tapi sebagai alarm bagi kita bahwa gereja bukan tempat kita mencari keuntungan secara materi. Karena gereja didirikan untuk kebaharuan dan peneguhan iman kita kepada Kristus. Jika saudara berada di gereja yang setiap khotbah membicarakan uang, saudara harus berpikir keras untuk mengoreksi hal ini. Bukan berarti gereja tidak butuh uang, tapi akan jadi masalah jika itu inti pemberitaan dalam setiap khotbah. Namun,  bersyukurlah jika gereja saudara membicarakan injil dan Kristus yang murni, iman saudara akan terpelihara. 

TERPUASKAN OLEH KEBENARAN

Aristoteles pernah mengatakan bahwa kebahagiaan bergantung pada diri kita sendiri. Kebahagiaan itu terletak pada sikap hati manusia dalam merespon seluruh peristiwa dan keadaan yang ada disekitarnya. 

Dalam Alkitab kita menemukan Yesus mengatakan beberapa ungkapan "berbahagialah dalam injil Matius 5, salah satunya "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Matius 5:6). Kebahagiaan kita orang percaya adalah ketika haus dan lapar akan kebenaran artinya kita terus menerus mencari perkenanan Allah sesuai yang tertulis didalam Alkitab. 

Keingintahuan yang mendalam akan firman Tuhan membuat kita terus membaca dan merenungkan. Sehingga melalui hal itu kita terpuaskan karena Roh Kudus memampukan kita untuk mengerti dan memahami firman. Apakah saudara ingin memperoleh kepuasan dalam kebenaran? Jadilah orang yang haus dan lapar sehingga saudara terus digairahkan membaca dan mencari pengertian firman Tuhan.

IBADAH ITU PENTING

Beberapa orang yang menyebut diri sebagai Kristen malas beribadah,  menjadi Kristen tahunan yang hanya datang satu atau dua kali setahun pada perayaan natal atau paskah. Kita harus mengakui jika ibadah itu penting karena  disitu tampak iman dan pengakuan kita terhadap Kristus. 

Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita (Titus 1:1).

Jangan pernah berkata cukup  percaya Yesus untuk selamat dan tidak perlu lagi ibadah atau bersekutu lagi. Kita harus tahu bahwa ibadah itu sebagai bukti dari iman kita,  dimana kita berkumpul bersama dengan saudara/i seiman, memuji dan memuliakan Allah dan mendengarkan pengajaran Alkitab. Untuk itu sempatkanlah waktumu untuk beribadah karena ibadah mengandung janji dan terdengar tuntunan jalan menuju kebenaran, dan sebagai bukti iman.

Seorang bijak mengatakan satu musuh terlalu banyak, seribu teman kurang. Mencari musuh sangatlah mudah, lakukan sesuatu yang bertentangan atau onar disuatu tempat, orang-orang dengan memudah memusuhi. Tapi bagaimana dengan mencari teman? Sudah pasti sulit, perlu sikap dan etika hidup yang baik.

TEROPONG BAGI SEMUA ORANG

Sudah hal biasa mengasihi seorang teman dan berlaku baik terhadap mereka, tapi sangat sulit berlaku santun terhadap orang yang bertentangan dan berseberangan dengan kita. Melihat hal demikian  Paulus menuliskan kepada Titus untuk memperlakukan setiap orang dengan kasih Kristus, baik orang yang tergolong "musuh". Titus 3:2 (TB)  Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.

Saudara terkasih perlu hati yang dimurnikan oleh Kristus untuk melihat setiap orang dengan kasih dan kelembutan. Oleh karena itu berusaha dan minta Roh Kudus memperbaharui setiap titik hitam dalam diri kita yang menghambat kasih Kristus itu tampak.

SERASI DENGAN TUJUAN ALLAH

Pengkhotbah mencoba mencari makna hidup dalam berbagai kesenangan dan kenikmatan. Semua kesenangan fisik yang tersedia: makan, minum, rumah dan kerajaan beserta segala isinya yang mewah. Juga para budak, dan berbagai jenis harta kekayaan. Ia juga menyediakan berbagai hiburan seni dalam rumah mewahnya itu. Bahkan banyak istri dan gundik untuk memberikannya kepuasan dari kenikmatan seks pun sudah dicobanya. Akhirnya ia hanya berdesah "segala sesuatu kesia-siaan seperti menjaring angin tak ada keuntungan di bawah matahari" (Pengkhotbah 2:11b).

Salomo menceritakan bagaimana ia telah mencoba kesenangan, kekayaan, dan kenikmatan dalam usaha menemukan kepuasan dan hidup yang menyenangkan, namun semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati, hidup masih tidak memuaskan. Saudara/i yang terkasih kita hanya dapat menemukan sejahtera, kepuasan, dan sukacita abadi apabila mencari kebahagiaan dalam Allah dan kehendak-Nya. Tak ada apa pun dalam hidup ini yang berarti dalam diri kita sendiri. Arti sejati hanya didapat bila di dalam konteks keserasian dengan maksud ilahi.

TERPUASKAN OLEH KEBENARAN

Aristoteles pernah mengatakan bahwa kebahagiaan bergantung pada diri kita sendiri. Kebahagiaan itu terletak pada sikap hati manusia dalam merespon seluruh peristiwa dan keadaan yang ada disekitarnya. 

Dalam Alkitab kita menemukan Yesus mengatakan beberapa ungkapan "berbahagialah dalam injil Matius 5, salah satunya "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Matius 5:6). Kebahagiaan kita orang percaya adalah ketika haus dan lapar akan kebenaran artinya kita terus menerus mencari perkenanan Allah sesuai yang tertulis didalam Alkitab. 

Keingintahuan yang mendalam akan firman Tuhan membuat kita terus membaca dan merenungkan. Sehingga melalui hal itu kita terpuaskan karena Roh Kudus memampukan kita untuk mengerti dan memahami firman. Apakah saudara ingin memperoleh kepuasan dalam kebenaran? Jadilah orang yang haus dan lapar sehingga saudara terus digairahkan membaca dan mencari pengertian firman Tuhan.

IBADAH ITU PENTING

Beberapa orang yang menyebut diri sebagai Kristen malas beribadah,  menjadi Kristen tahunan yang hanya datang satu atau dua kali setahun pada perayaan natal atau paskah. Kita harus mengakui jika ibadah itu penting karena  disitu tampak iman dan pengakuan kita terhadap Kristus. 

Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita (Titus 1:1).

Jangan pernah berkata cukup  percaya Yesus untuk selamat dan tidak perlu lagi ibadah atau bersekutu lagi. Kita harus tahu bahwa ibadah itu sebagai bukti dari iman kita,  dimana kita berkumpul bersama dengan saudara/i seiman, memuji dan memuliakan Allah dan mendengarkan pengajaran Alkitab. Untuk itu sempatkanlah waktumu untuk beribadah karena ibadah mengandung janji dan terdengar tuntunan jalan menuju kebenaran, dan sebagai bukti iman.

Seorang bijak mengatakan satu musuh terlalu banyak, seribu teman kurang. Mencari musuh sangatlah mudah, lakukan sesuatu yang bertentangan atau onar disuatu tempat, orang-orang dengan memudah memusuhi. Tapi bagaimana dengan mencari teman? Sudah pasti sulit, perlu sikap dan etika hidup yang baik.

TEROPONG BAGI SEMUA ORANG

Sudah hal biasa mengasihi seorang teman dan berlaku baik terhadap mereka, tapi sangat sulit berlaku santun terhadap orang yang bertentangan dan berseberangan dengan kita. Melihat hal demikian  Paulus menuliskan kepada Titus untuk memperlakukan setiap orang dengan kasih Kristus, baik orang yang tergolong "musuh". Titus 3:2 (TB)  Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.

Saudara terkasih perlu hati yang dimurnikan oleh Kristus untuk melihat setiap orang dengan kasih dan kelembutan. Oleh karena itu berusaha dan minta Roh Kudus memperbaharui setiap titik hitam dalam diri kita yang menghambat kasih Kristus itu tampak.

HANYA SEMENTARA 

Pengkhotbah 9:10 (TB)  Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

Dalam perikop ini pengkhotbah mengatakan bahwa semua manusia yang hidup kolong langit ini bernasib sama yaitu menghadapi kematian. Namun, pengkhotbah mengingatkan bagi yang masih hidup untuk bekerja dengan giat, mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri secara  maksimal.  Karena dalam dunia orang mati tidak ada yang bisa dilakukan selain penantian pada masa penghakiman.  

Untuk itu pengkhotbah menyadarkan dan mengingatkan kita kembali bahwa hidup ini hanya sementara tapi bukan berarti kita menggunakan waktu yang Tuhan berikan dengan sia-sia. Melainkan karena kita tau hanya sementara maka perlu dimanfaatkan dengan baik,  untuk membangun diri sendiri, orang lain dan bagi kemuliaan Allah. 

Tuhan Yesus Kristus memberkati 

Bagikan Artikel ini