Keselamatan itu "iman" atau "iman + perbuatan" OLEH SINUYU WR

 Iklan dulu ah, 

Setelah beberapa waktu menyelam, sesekali muncul kepermukaan untuk ambil nafas.

Sekarang masuk poin pentingnya,

Dari sejak saya masuk penjara suci  "asrama STT" sampai sekarang,  selalu ada saja diskusi tentang keselamatan yang ujungnya bahas "kita diselematkan oleh iman atau perbuatan"

1. Sebelum membahas itu sih,  menururtku, klirkan dululah "apa itu keselamatan" terus kamu udah yakin gak selamat? Jangan sampai bahas panjang lebar tentang keselamatan,  eha tahu-tahunya belum selamat 😂😂 janganlah serius baca tts ini,  darah tinggi lah nanti dirimu,  lebih repot lagi klo gak ada BPJS,  ngutanglah dirimu bayar biaya berobat. 

2. Ada gak kontribusi perbuatan dalam keselamatan? Percayanya diriku oleh iman kita diselamatkan, tapi apakah ini alasan menyingkirkan perbuatan. Ada toh ayatnya,  hasilkanlah buah sesuai pertobatan (Mat. 3:8),  gimana tuh. Ada lagi ayatnya klo saya tidak salah ya,  maap klo salah ngutip "Wahyu 20:12 (TB)  Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Ayat ini ngomong "dihakimi menurut perbuatannya" 

3. Jika kita ngomong keselamatan hanya oleh iman,  pertanyaan selanjutnya "dimana status perbuatan dalam iman" atau perbuatan itu gak ada hubungannya dengan iman. 

Itu aja dulu ya,diriku mau nyelam lagi nih 😁😁😁

Saya juga mau lampirkan tulisan yang dikirim ke saya, siapa tahu bermanfaat dan berkaitan dengan tulisan saya diatas. 

RENUNGAN

Tentang bagaimana keselamatan kita ada di tangan Allah

"Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN." (Amsal 21:31). Kita wajib mempersiapkan diri tetapi keberhasilan kita bergantung pada Allah. Segala persiapan kita hanyalah usul kepada Allah tetapi usul tidak memutuskan, tetapi Allah yang memutuskan. 

Itulah sebabnya orang dengan bijak mengatakan menurut pengalaman mereka: manusia mengusulkan dan Allah yang menentukan. Hai Prajurit Kristus, persiapkan pikiranmu sebagai kuda yang baik, persenjatai hatimu dengan kebajikan, redakan kehendakmu dengan matiraga, tetapi ketahuilah - bahwa "keselamatan ada di dalam Allah." 

Hai Saudagar Kristus, praktikkan perdagangan yang baik setiap hari, menukar materi dengan rohani, duniawi dengan surgawi dan kefanaan dengan keabadian, tetapi ketahuilah - bahwa "keselamatan ada di tangan Allah ." Hai Pembajak Kristus, bajak dan bajak kembali jiwamu, tabur benih firman yang baik di atasnya setiap hari, singkirkan ladang jiwamu dari rumput liar, jagalah, tetapi ketahuilah bahwa "keselamatan ada di tangan Allah." 

Seekor kuda tidak membantu firaun di Laut Merah, begitu pula kekayaan Babylon bantuan di hari perhitungan dengan Tuhan. Seseorang dapat mempersiapkan semuanya tetapi, bagaimanapun, pada saat yang menentukan itu dapat kehilangan segalanya. Karena keselamatan bukanlah dalam persiapan, tetapi di dalam Allah. 

Itulah sebabnya orang-orang kudus, meskipun paling siap untuk Kerajaan Allah dan, pada saat kematian mereka, mendesah tidak tahu apakah mereka akan diterima ke dalam Kerajaan. Oh betapa baiknya mereka mengingat firman Tuhan: "Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." (St. Lukas 17:10). Saudara-saudara, marilah kita bersiap-siap untuk hari pencobaan, berpakaian rapi dan bersenjata, tetapi janganlah kita berharap pada persiapan kita sendiri, tetapi kepada Allah. Ya Tuhan Juruselamat kami, tolong kami dan selamatkan kami. Bagi-Mu segala kemuliaan dan terima kasih selalu. Amin.

Sampai disini aja dulu gays ya, kalau ada pertanyaan dan saran atau topik yang perlu kita diskusikan,  silakan tulis dikolom komentar. Terimakasih 

Bagikan Artikel ini