TRENDING

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Dilihat dari arah penyimpangannya, jenis kebutuhan khusus dibagi menjadi 2 kategori yaitu? ... dan jelaskan jenis-jenis anak berkebutuhan khusus secara singkat.

Jawab :

Dilihat dari arah penyimpangannya, jenis kebutuhan khusus dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

Kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi diatas normal, hal ini merupakan kondisi seseorang yang melebihi batas normal dalam bidang kemampuan. Anak atau orang yang mempunyai kelebihan seperti ini, disebut sebagai anak berbakat atau dalam bahasa asing disebut sebagai gifted and talented person.

Kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi dibawah normal, hal ini merupakan kondisi anak dibawah normal dikenal berbagai istilah karena kondisi di bawah normal sangat beragam.

 

Ada 8 jenis kondisi di bawah normal seperti :

Tunanetra

Seseorang yang mengalami gangguan penglihatan yang dapat mengakibatkan fungsi dari penglihatan tidak dapat dilakukan.

Tunarungu

Seseorang yang mengalami gangguan pendengaran, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Gangguan ini dapat terjadi sejak lahir (merupakan bawaan), dapat juga terjadi setelah kelahiran. Oleh karena itu memerlukan bantuan khusus baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang pendidikan dan mampu mengidentifikasi keberadaan anak-anak ini sehingga bantuan/layanan khusus bagi mereka dapat dirancang.

Gangguan Komunikasi

Gangguan komunikasi, merupakan gangguan yang cukup signifikan karena kemampuan berkomunikasi memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan oranglain. Gangguan komunukasi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu gangguan bicara (karena kerusakan organ bicara) dan gangguan bahasa (speech disorder dan language disorder).

Tunagrahita

Tolok ukur yang sering dikenakan untuk ini adalah kecerdasan atau IQ. Sebagaimana halnya anak tunarungu, tunagrahita juga dapat dikelompokkan menjadi tunagrahita ringan, sedang dan berat.

Tunadaksa

Tunadaksa secara harfiah berarti cacat fisik. Oleh karena kecacatan ini, anak tersebut tidak dapat menjalankan fungsi fisik secara normal. Istilah ini mencakup gangguan fisik dan kesehatan yang dialami oleh anak sehingga fungsi yang harus dijalani sebagai anak normal, seperti koordinasi, mobilitas, komunikasi, belajar, dan penyesuaian pribadi secara signifikan terganggu.

Tunalaras

Seseorang yang mengalami gangguan emosi. Gangguan muncul pada anak-anak ini berupa gangguan perilaku, seperti suka menyakiti diri sendiri (misalnya mencabik-cabik pakaian atau memukul-mukul kepala), suka menyerang teman atau bentuk penyimpangan perilaku yang lain.

Anak kesulitan belajar

Anak yang memiliki kesulitan belajar bukan karena kelainan di deritanya. Anak-anak ini pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang normal namun tidak mampu mencapai prestasi yang seharusnya karena mengalami prestasi yang seharusnya karena mendapat kesulitan belajar.

Tunaganda

Kelompok yang menyandang kelainan jenis ini adalah yang menyandang lebih dari satu jenis kelainan. Tentu dapat dibayangkan betapa besarnya kelainan yang disandang, yang tentu saja berdampak pada kompleksnya layanan pendidikan yang seyogianya disiapkan. 

 

Sekolah dasar mandiri berdikari memiliki siswa berkebutuhan khusus tipe kesulitan belajar, tunagrahita ringan, tunarungu wicara, dan autism spektrum ringan. Total siswa berkebutuhan khusus sekitar 20% dari keseluruhan siswa. Mereka tersebar di berbagai kelas dan belajar dengan siswa lainnya. Sekolah memiliki layanan ruang khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa yang tidak bisa dipenuhi dalam kelas reguler. Menurut anda jenis pelayanan Pendidikan khusus apa yang dipraktikkan sekolah tersebut? Dan jelaskan 3 kelebihan dan kekurangan jenis layanan ini!

 Jawab :

Menurut saya, jenis pelayanan pendidikan khusus yang dipraktikkan sekolah tersebut adalah Model Ruang Sumber. Dalam pelayanan ini, ABK belajar di kelas/sekolah biasa yang juga dilengkapi dengan ruang khusus yang disebut dengan ruang sumber (resource room) atau dapat pula disebut ruang bimbingan khusus. Anak berkebutuhan khusus belajar bersama-sama dengan siswa normal namun pada waktu-waktu tertentu, anak berkebutuhan khusus meninggalkan kelas biasa dan pergi ke ruang sumber untuk mendapatkan bimbingan dari Guru Pembimbing Khusus (GPK).

 

Adapun 3 kelebihan/kekuatan dari model/ jenis layanan ini adalah :

Menekankan pada pengajaran remedial.

GPK dapat berperan sebagai konsultan bagi guru-guru lain

Bimbingan khusus merupakan suplemen dari pelajaran di kelas biasa

GPK dapat menyediakan pelajaran individual bagi ABK, terutama dalam bidang yang bermasalah bagi ABK

 

Mengurangi trauma

Adapun 3 kekurangan pada layanan ini adalah :

Pengaturan jadwal mungkin menimbulkan masalah

Tidak sesuai untuk melayani ABK yang mengalami kesulitan belajar yang parah

Peran guru dan GPK yang mungkin menimbulkan konflik.

 

Seandainya setiap ABK bersekolah di sekolah biasa, masalah apa yang kira-kira akan muncul baik di tingkat makro (nasional) maupun di tingkat mikro (sekolah)? Bagaimana pendapat anda sebagai guru di sekolah biasa mengenai masalah ini dan solusi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. 

Jawab :

Menurut pendapat saya, dalam kasus ini masalah yang akan muncul baik di tingkat makro (nasional) maupun ditingkat mikro (sekolah) yaitu kurang kompetensi dalam menangani ABK, Guru kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar, latar belakang pendidikan guru tidak sesuai, kurangnya pemahaman guru tentang ABK, sarana dan penyebaran guru untuk anak berkebutuhan khusus mungkin lebih sedikit karena mengingat sekolah khusus jumlahnya lebih sedikit, kurangnya kesabaran guru dalam menghadapi ABK, kurangnya Guru pendamping kelas, beban administrasi yang semakin berat untuk guru, Guru mengalami kesulitan dengan orangtua. dibandingkan dengan jumlah sekolah biasa, tidak maksimal dalam menangani siswa, guru ABK tidak sebanyak dengan jumlah guru yang mengajar di sekolah biasa. jika ABK bersekolah disekolah biasa, ini akan berdampak pada siswa ABK dan siswa normal. Disisi lain, hal ini ditakutkan terjadinya bully yang terjadi baik disekolah oleh teman-temannya ataupun di masyarakat yang berdampak buruk bagi anak ABK.

 

Solusi dari permasalahan tersebut adalah Sebagai seorang guru memerlukan bantuan profesional dari berbagai bidang yang terkait dengan ABK jika ingin mengharapkan hasil optimal dan sebaiknya setiap sekolah terdapat guru ABK khusus menangani anak-anak ABK walaupun masih berada di dalam  sekolah biasa dengan demikian sekolah merupakan solusi yang terbaik untuk diterapkan, Guru juga dapat menyalurkan pengetahuannya ke masyarakat melalui orangtua wali murid baik orangtua dari ABK maupun orangtua dari Non ABK.


Selain membutuhkan adaptasi lingkungan belajar, anak berbakat juga membutuhkan adaptasi program. Jelaskan adaptasi program tersebut? 

Jawab:

Adaptasi program dilakukan dalam beberapa cara adalah sebagai berikut :

Melalui percepatan/akselerasi siswa

Stanley (1979) mengemukakan ada beberapa cara percepatan yaitu:

Pemasukan sekolah pada usia dini, anak yang memperlihatkan   kematangan sosial dan intelektual diperbolehkan memasuki Taman kanak-kanak pada usia yang lebih muda dari anak pada umumnya.

Pelompatan tingkat/kelas, anak dengan cepat naik kelas pada kelas/tingkat berikutnya walaupun belum saatnya kenaikan kelas,

Percepatan materi, anak mengikuti materi standar dengan waktu yang lebih singkat.

Penempatan yang maju, siswa mengambil pelajaran di Perguruan Tinggi, sementara ia masih di Sekolah Menengah Atas.

Pemasukan ke Perguruan Tinggi yang lebih awal, seseorang yang sangat maju bisa masuk Perguruan Tinggi dalam usia 12,14 atau 15 tahun.

 

Melalui pengayaan

Pengayaan isi (mata pelajaran) memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari materi secara luas. Seperti menggunakan ilustrasi khusus, membuat contoh-contoh, memperkaya pandangan dan menemukan sesuatu.

Pencanggihan materi pelajaran

Materi pelajaran harus menantang anak berbakat untuk menggunakan pemikiran yang tinggi agar anak mengerti ide dan memiliki abstraksi yang tinggi. Materi pencanggihan ini tidak terdapat kurikulum atau program pendidikan biasa.

Pembaruan

Pembaruan isi pelajaran adalah pengenalan materi yang biasanya tak akan muncul dalam kurikulum umum karena keterbatasan waktu atau abstraknya sifat isi pelajaran. Tujuan pembaruan ini ialah untuk membantu anak-anak berbakat menguasai ide-ide yang penting. Jenis pembaruan materi pelajaran.

Modifikasi kurikulum sebagai alternatif

Kurikulum plus

Herry Widyastono (1996) mengemukakan bahwa kurikulum plus ini dikembangkan dari kurikulum umum (nasional) yang diperluas dan diperdalam (pengayaan horizontal dan vertikal), agar siswa mampu memanifestasikan (mewujudkan) potensi proses berfikir tingkat tinggi (analisis, sintesis, evaluasi dan pemecahan masalah) yang dimiliki, tidak sekadar proses berfikir tingkat rendah (ingatan/pengetahuan, pemahaman dan penerapan), seperti anak pada umunya yang sebaya dengannya.

Kurikulum berdiferensiasi

Conny Semiawan (1995) mengemukakan bahwa kurikulum berdiferensiasi dirancang dengan mengacu pada penanjakan kehidupan mental melalui berbagai program yang akan menumbuhkan kreativitas serta mencangkup berbagai pengalaman belajar intelektual tingkat tinggi.

 

Jelaskan dengan bahasa anda sendiri cara mengembangkan konsep tubuh pada siswa tunanetra!

Jawab :

Menurut saya cara mengembangkan konsep tubuh pada siswa tunanetra adalah informasi  yang diperlukan  oleh  tunanetra untuk mengenal konsep tubuh mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi atau mengenali    nama    bagian-bagian    tubuh    serta    mengetahui lokasi,    gerakan, hubungannya  dengan  bagian  tubuh  yang  lain,  dan  fungsi  bagian-bagian  tubuh tersebut. Konsep tubuh adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang diperoleh melalui proses belajar secara terus menerus. Informasi yang diperoleh anak dalam pengembangan konsep tubuh meliputi kemampuan mengidentifikasi bagian-bagian tubuh, kaki, tangan, lutut, hidung, telinga, rambut dan sebagainya, dan mengetahui lokasi serta fungsi dari berbagai bagian tubuh tersebut.

Belum ada Komentar untuk "PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS"

Posting Komentar

ARTIKEL YANG SERING DIBACA

ARSIP PUSTAKA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel