TRENDING

MAKALAH PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU UT DENPASAR - OLEH MARISSA ARTHA SILITONGA

 

MAKALAH  

PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU

 

BAB I

PENDAHULUAN

 


LATAR BELAKANG

Idealnya, model pembelajaran terpadu bertolak dan dikembangkan dari kurikulum yang sudah terpadu ( integrated curriculum ). Namun dalam pendidikan di Indonesia, biasanya kurikulum itu sudah dikembangkan ke dalam berbagai mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya. Keuntungan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu pada tingkat sekolah dasar yaitu dengan adanya penerapan sistem guru kelas, dimana dengan pengalamannya mengajarkan seluruh mata pelajaran, guru bisa lebih cepat melihat keterhubungan kompetensi dasar dan indikator antar mata pelajaran. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu ini sangat ditentukan bagaimana kemampuan guru dalam menyusun perancangan dan skenario pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan memperhatikan karakteristik siswa.

Pada dasarnya sebagian besar guru di indonesia belum menerapkan pembelajaran terpadu, tidak seperti  di negara-negara maju yang kebanyakan sudah menerapkan pembelajaran terpadu dalam pengajarannya. Untuk itu sebaiknya guru menerapkan pembelajaran terpadu, karena kita tahu bahwa manfaat dari pembelajaran terpadu sangat baik untuk peserta didik dilihat dari efektivitas dan efisiensi. Dalam makalah ini kami menjabarkan sedikit tentang perencanaan pembelajaran terpadu.

 

RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana merencanakan pembelajaran terpadu?

2.      Bagaimana pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu?

3.      Bagaimana cara penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu?

4.      Bagaimana cara penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu?

 

TUJUAN PENULISAN

1.      Untuk mengetahui bagaimana merencanakan pembelajaran terpadu.

2.      Untuk mengetahui bagaimana pemeteaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema.

3.      Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun silabus pembelajaran terpadu.

4.      Untuk mengetahui bagaimana cara penyusunan satuan pembelajaran terpadu.

BAB  II

PEMBAHASAN MASALAH

 

A.    PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU

Pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran secara terintegrasi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa sebagai suatu pendekatan pembelajaran.  Dalam penerapannya di sekolah dasar memerlukan persiapan yang lebih kompleks dibandingkan dengan pembelajaran dalam satu mata pelajaran tertentu. Guru atau tim guru perlu melakukan perancangan pembelajaran terpadu yang didasarkan atas pertimbangan yang matang agar Siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Dalam menanamkan konsep pengetahuan atau keterampilan siswa tidak perlu di- drill tetapi diarahkan untuk belajar melalui pengalaman langsung (direct experience) dan menghubungkan dengan konsep-konsep yang sudah dipahami sehingga sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa.  Perancangan yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pembelajaran Sebagai sesuatu yang relative baru dalam implementasi kurikulum di Indonesia, pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran terpadu di sekolah dasar harus didukung oleh kemampuan dan kesiapan guru yang optimal dan berbagai alat dan sarana yang memadai. Selain itu menuntut juga adanya kreativitas dan inovasi guru.

 

B.     TAHAPAN PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU.

Kompetensi lulusan SD dan MI adalah :

1.                Mengenali dan membiasakan berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini

2.                Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan peduli terhadap lingkungan.

3.                Berpikir logis, kritis, dan kreatif serta berkomonikasi melalui berbagai media

4.                Menyenangi keindahan

5.                Membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat.

6.                Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.

 

STRUKTUR KURIKULUM SD dan MI

 

Kelas

Alokasi Waktu

I dan II

III sampai dengan IV

A.  Mata Pelajaran

Pendidikan Agama

Pendidikan kewarganegaraan dan Pengetahuan sosial

Bahasa Indonesia

Matematika

Pengetahuan Alam

Kerajinan tangan dan kesenian

Pendidikan Jasmani

Pendekatan TEMATIK

3

5

5

5

4

4

4

B.   Pembiasaan

Kegiatan yang mendorong/ mendukungpembiasaan

2

C.   Muatan

Lokal

Kegiatanataumatapelajaran

-

Jumlah

27

32

 

A.    Penjelasan Untuk Kelas I Dan II :

1.      Pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar pembiasaan dengan menggunakan pendekatan tematik diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah dan madrasah.

2.      Penjelasan teknik pendekatan tematik diatur dalam pedoman tersendiri.

3.       Alokasi waktu total yang disediakan adalah 27 jam pelajaran perminggu.

4.      Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 35 menit

5.      Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 – 40 minggu

6.      Alokasi waktu sebanyak 27 jam pelajaran pada dasarnya dapat diatur dengan bobot berkisar 15% Agama 50% membaca dan menulis permulaan serta berhitung 35%, IPA, PKn dan Pendidikan Jasmani.

7.      Sekolah dan madrasah dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kemampuannya.

 

B.     Penjelasan untuk kelas III, IV, V danVI :

1.      Pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar pembiasaan diorganisasikan sepenuhnya oleh sekolah dan madrasah

2.      Penjelasan teknis kegiatan belajar pembiasaan diatur dalam pedoman tersendiri

3.      Alokasi waktu total yang disediakan adalah 32 sampai dengan 34 jam pelajaran per-minggu

4.      Satu jam pelajaran tatap muka dilaksanakan selama 40 menit

5.      Minggu efektif satu tahun pelajaran ( 2 semester) adalah 34 sampai dengan 40 minggu

6.      Mata pelajaran PKn dan Pengetahuan Sosial diajararkan baik secara sendiri-sendiri maupun secara terintegrasi yang diatur sepenuhnya oleh sekolah

7.      Muatan lokal diadakan dengan kebutuhan dan kesiapan sekolah

8.      Sekolah dapat memberikan Mata Pelajaran Bahasa Inggris mulai kelas IV sesuai dengan kemampuannya.

9.      Dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai kemampuan

10.  Sekolah bertaraf Internasional dapat menggunakan Bahasa Inggris, sebagai bahasa pengantar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu perlu diupayakan adanya penyediaan interaksi pembelajaran yang dapat meningkatkan proses belajar siswa secara menyeluruh melalui kegiatan penghubungan gagasan atau konsep pada suatu mata pelajaran dengan gagasan atau konsep pada mata pelajaran lainnya. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu ini sangat ditentukan oleh Bagaimana kemampuan guru dalam menyusun perencanaan perancangan dan skenario pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar.  Dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat tujuh langkah yang haru dilakukan antara lain:

1.                Penetapan mata pelajaran

Langkah ini sebaiknya dilakukan setelah membuat peta kompetensi dasar secara menyeluruh pada semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar dengan maksud supaya terjadi pemerataan keterpaduan pada saat menetapkan beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan kebermaknaan belajar yang akan dipadukan

2.                Penetapan Kompetensi Dasar

Pada tahap ini dilakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan secara terpadu dengan menggunakan payung sebuah tema pemersatu. Sebelumnya guru harus menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek dari setiap mata pelajaran yang dapat dipadukan.

Bahasa Indonesia

Matematika

Pengetahuan Alam

Kerajinan Tangan dan Kesenian

Mendengarkan

Bilangan cacah sampai dengan 3 angka

Makhluk hidup dan proses kehidupan

Rupa : gambar ekspresi

Berbicara

Pengukuran panjang, berat

Benda dan sifatnya

Gambar imajinatif

Membaca

 

Energy dan perubahannya

Objek imajinatif

Menulis

 

 

Ritme ( warna, garis)

 

 

 

Dimensi bentuk dan ukuran :tinggi, panjang, lebar

 

 

 

 

Bahasa Indonesia

Matematika

Pengetahuan Alam

Kerajinan Tangan dan Kesenian

Mendeskripsikan binatang di sekitar

(secara lisan)

Memahami konsep urutan bilangan cacahan

Mendeskripsikan bagian-bagian yang tampak pada hewan di sekitar rumah dan sekolah

Menanggapi berbagai unsur rupa : bintik, garis, bidang, warna, dan bentuk

 

 

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

 

3.    Penetapan Hasil Belajar dan Indikator

Mempelajari dan menetapkan hasil belajar dari setiap mata pelajaran sehingga dapat diketahui pokok yang bisa dibahas secara terpadu.

4. Penetapan Tema

Setelah ketiga tahap di atas dilakukan, selanjutnya ditetapkan tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang akan dipadukan pada jenjang kelas dan semester yang sama. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983; Moeliono, 1989; Keraf, 1991). Dalam Pembelajaran terpadu, peran tema ini sangat penting terutama untuknmenciptakan situasi belajar yang kondusif yang dapat diwujudkan antara lain dalamm beberapa hal sebagai berikut.

a.       Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu

b.      Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan beberapa kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama

c.       Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan

d.      Kompetensi dasar bisa dikembangkan secara lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lainnya dan pengalaman pribadi siswa

e.       Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas

f.       Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, misalnya: bertanya, berdiskusi, bercerita, bermain peran, menulis deskripsi, dan sebagainya

g.      Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dalam dua atau tiga kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan (enrichment).

 

Dalam mengembangkan tema-tema pembelajaran terpadu di sekolah  dasar terdapat sejumlah aspek yang perlu pertimbangan, di antaranya:

a. tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta terkait dengan cara dan kebiasaan belajarnya

b. ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat dan kemampuannya

c. penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa, dari hal-hal yang termudah menuju yang sulit, dari hal yang sederhana menuju yang kompleks, dan dari hal yang konkrit menuju abstrak.

Beberapa contoh tema yang bisa dipertimbangkan pengembangannya di sekolah dasar di antaranya:

·         Diri sendiri

·         Keluarga

·         Lingkungan

·         Kebersihan dan Kesehatan

·         Budi Pekerti

·         Tempat umum

·         Kegiatan sehari-hari

·         Peristiwa alam

·         Kegemaran

·         Permainan

·         Alat Komunikasi

·         Transportasi

·         Hewan dan tumbuhan

·         Hiburan

·         Rekreasi

·         Negara

·         Pengalaman

·         Keperluan

Sebenarnya Anda bisa menetapkan sendiri tema-tema yang bisa dibahas dalam pembelajaran terpadu, asalkan didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagaimana telah diuraikan di atas.

Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Tema yang terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema atau subtema yang dalam percakapan umum sering disebut topik yang sifatnya lebih spesifik dan lebih kongkret. Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu "pembicaraan" sebagai materi pembelajarannya. Materi pembelajaran tersebut bila berupa karangan biasanya diberi nama atau judul. Bila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini.

Berikut ini adalah contoh pengembangan tema menjadi anak tema (diambil dari tema yang terdapat dalam Standar Kompetensi Kurikulum 2004 Sekolah Dasar). Misalnya, ditentukan tema “PENGALAMAN” yang dapat dikembangkan menjadi anak tema: (1) Pengalaman menyenangkan, (2) Pengalaman menyedihkan, dan (3) Pengalaman lucu/menggelikan. Tema "PERISTIWA dapat dikembangkan menjadi anak tema: (1) Peristiwa negatif, dan (2) Peristiwa positif. Peristiwa tersebut dapat berupa peristiwa alam, seperti: banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, angin, topan, dan sebagainya. Dapat pula menjadi peristiwa lainnya, seperti: perampokan, pencopetan, tabrak lari, rapat akbar, pemilu, dan sebagainya.

Dengan demikian, dalam menentukan tema sebagai landas tumpu Pembelajaran terpadu, guru dapat melakukan langkah-langkah: (1) menetapkan atau memilih tema, (2) mengembangkan tema menjadi anak tema, (3) memilih atau menetapkan anak tema, dan (4) mengembangkan anak tema menjadi materi/bahan ajar yang akan dibicarakan di kelas baik dalam bentuk wacana, dialog, atau bentuk lainnya.

5. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu

Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-masing mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut dapat dibuat dalam bentuk bagan dan/atau matriks jaringan topik yang memperlihatkan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Tidak hanya itu, dalam pemetaan ini akan tampak juga hubungan tema pemersatu dengan hasil belajar yang harus dicapai siswa berikut indikator pencapaiannya. Coba Anda perhatikan contoh pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu "BINATANG” dalam bagan dan matriks di bawah ini!

Dari bagan keterhubungan di atas dapat diuraikan secara lebih lengkap dengan hasil belajar dan indikator-indikatornya sebagaimana terlihat dalam contoh matriks berikut.

Mata
Pelajaran

Kompetensi
Dasar

Hasil Belajar

Indikator

Bahasa Indonesia

Mendeskripsikan binatang di sekitar

Mendeskripsikan binatang di sekitar secara rinci sesuai dengan ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat.

·         Menirukan gerak dan suara binatang tertentu

·         Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, ciri khasnya, suaranya, di mana hidupnya) dengan pilihan kata dan kalimat yang runtut

·         Membaca dan melengkapi teks pendek yang dilengkapi gambar

Pengetahuan Alam

Mendeskripsikan bagian-bagian yang tampak pada hewan di sekitar rumah dan sekolah

Mengidentifikasi bagian-bagian utama tubuh hewan dan kegunaanya

·         Membuat daftar bagian-bagian utama tubuh hewan (kucing, burung, ikan) dan kegunaannya dari hasil pengamatan

·         Menirukan berbagai suara hewan yang ada di lingkungan sekitar

·         Menggambar sederhana hewan dan menamai bagian-bagian utama tubuh hewan

·         Menceritakan cara hewan bergerak berdasarkan pengamatan misalnya: menggunakan kaki, perut, sayap, dan sirip

Matematika

Memahami konsep urutan bilangan cacah

Membilang bilangan dan membandingkan bilangan

·         Menyebutkan banyaknya benda

·         Membaca dan menulis lambing bilangan dalam kata-kata dan angka

·         Menentukan bahwa kumpulan benda lebih banyak, lebih sedikit, atau sama dengan kumpulan lain

Kerajinan Tangan dan Kesenian

Menanggapi berbagai unsur rupa: bitnik, garis, bidang, warna, bentuk.

Mengkomunikasikan gagasan imajinatif hasil pengamatan benda-benda di alam sekitar

·         Mengungkapkan perasaan ketertarikan pada objek yang diamati dari berbagai unsur rupa dan perpaduannya

 

 

6. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu

Pada tahap keenam ini, hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus pembelajaran terpadu. Secara umum, silabus ini diartikan sebagai garis-garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi pembelajaran terpadu. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut.

7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu

Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran terpadu di kelas perlu disusun suatu satuan pembelajaran terpadu, Penyusunan satuan pembelajaran terpadu merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Komponen satuan pembelajaran terpadu meliputi:

a. identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan)

b. kompetensi dasar yang hendak dicapai

c. materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar

d. strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar)

e. alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar

f. penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian)

g. sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran terpadu sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

 

Silabus dan Satuan Pembelajaran Terpadu

Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtiar, atau pokok–pokok isi/materi pembelajaran yang

digunakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin

dicapai, dan pokok–pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa. Silabus bermanfaat sebagai

pedoman dalam penyusunan satuan pembelajaran terpadu, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan

pengembangan sistem penilaian.

Silabus pembelajaran terpadu dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sistem, dimana

komponen-komponen yang ada di dalamnya saling berhubungan satu sama lain dalam rangka

mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

 

Komponen silabus pembelajaran terpadu terdiri atas :

(a)      Identifikasi matapelajaran yang akan dipadukan,

(b)     Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang harus dikuasai siswa,

(c)      Materi pokok yang mengacu pada suatu tema yang akan disajikan,

(d)     Alternatif strategi pembelajaran yang akandigunakan, dan

(e)      Alokasi waktu yang diperlukan.

 

Contoh silabus pembelajaran terpadu:

SILABUS PEMBELAJARAN TERPADU

Kelas                                  : III (Tiga)

Semester                            : I (Satu)

Tema                                  : Peristiwa Alam

 

NO

Mata Pelajaran

Kompetensi Dasar dan Indikator

Materi Pokok

Strategi Pembelajaraan

Alokasi Waktu

Sumber Bahan

1

Bahasa Indonesia

o  Menentukan Peristiwa Alam

o  Menceritakan peristiwa alam yang pernah dialami, dilihat, dan didengar

o  Menjelaskan peristiwa alam yang terjadi di sekitar

o  Menjelaskan isi gambar seri tentang peristiwa alam yang terjadi di sekitar

o Peristiwa alam yang sering terjadi di sekitar

   Tanya jawab dan diskusi tentang peristiwa alam yang pernah dialami, dilihat, dan di dengakan

   Menyanyikan lagu pemandangan

   Mencari  berita dari media masa dan media cetak tentang berbagai peristiwa alam

   Menceritakan pengalaman tentang peristiwa alam yang dialami, dilihat dan didengar

   Mengamati gambar seri yang berhubungan dengan peristiwa alam

   Menulis satu paragraf dari setiap gambar sehingga menjadi sebuah karangan yang padu

   Membacakan hasil tulisan yang telah dibuat di depan kelas

2 jam Pelajaran

 Koran, majalah, buku cerita, radio, TV

 Gambar seri tentang peristiwa alam

2

Pengetahuan   Alam

·   Menfinisikan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat serta pengaruhnya terhadap kesehatan

·   Membedakan kondidi linngkugan sehat dan tidak sehat

·    Mengidentifikasi penyebab pencemaran terhadap kesehatan

·   Menjelaskan pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan

  Lingkunngan sehat dan lingkungan tidak sehat

   Tanya jawab dan diskusi tentang ciri-ciri, pengaruh, dan perbedaan lingkungan sehat dan tidak sehat, serta penyebab pencemaran terhadap kesehatan

   Mengamati ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat melalui penjelasan

   Mengamati pengaruh lingkungan sehat dan tidak  sehat

   Meneliti penyebab pencemaran terhadap kesehatan

   Menelaah pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan

   Melaporkan ciri-ciri, perbedaan lingkungan sehat dan tidak sehat serta penyebab pencemaran terhadap kesehatan

6 jam pelajaran

 Lingkungan di sekitar sekola

 Alat kebersihan

3

Pengetahuan   Sosial

   Kemampuan memahami kenampakan

   Mengidentifikasi kenampakann alam dan kenampakan buatan bagi kehidupan

   Menjelaskan manfaat kenampakan alam

  Kenampakan alam dan buatan

   Tanya jawab dan diskusi  tentang kenampakan alam dan serta manfaatnya bagi kehidupan kenampakan buatan

   Mengamati kenampakan alam di lingkungan sekitar

   Menyebutkan jenis-jenis kenampakan alam dilingkungan sekitar melalui penjelasan

4 jam pelajarana

 Lingkunngan sekitar

4

Mate

matika

   Mengenal dan menggunakan konsep bilangan cacah dalam pemecahan masalam

   Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan

  Operasi hitung bilangan

   Menjelaskan langkah-langkah menyelesaikan soal cerita

   Tanya jawab soal cerita yang terdapat penjumlahan dan pengurangan

   Mendemonstrasikan penyelesaian soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan yang ada hubunganya dengan peristiwa dan lingkungan sekitar

     4 jam pelajaran

 Matema

tika 3A Erlangga

5

Kerajinan tangan dan kesenian

   Mengekspresikan gagasan imajinasi dengan muusik-musik dalam karya seni

   Menyanyikan lagu anak-anak dengan syair yang benar dihadapan anggota kelas lain

   Berkarya seni rupa melalui kegiatan eksplorasi gagasan dengan berbagai simbol unsur rupa pada paduanya

  Berbagai gambar pola ragam  hias, kolase, mainan kreatif dari bahan daur ulang

   Penjelasan langkah-langkah pembuatan kolase

   Mempraktekkan pembuatan kolase dari berbagai objek dan bahan di alam sekitar

         4 jam pelajaran

Satuan pembelajaran terpadu merupakan satuan atau unit program pembelajaran terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana pencapaian suatu pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu tema pembelajaran terpadu yang akan dibahas.

Komponen satuan pembelajaran terpadu mengandung unsur-unsur pokok yang meliputi

a.       Identitas mata pelajaran,

b.      Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang akan dipadukan,

c.       Pokok-pokok materi yang akan disajikan,

d.      Kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan,

e.       Alat, media, dan sumber bahan yang digunakan,

f.       Cara penilaian yang akanditempuhdilengkapidenganalatpenilaian.

 

 

Contoh

SATUAN PEMBELAJARAN TERPADU

 

Mata Pelajaran                    1. Bahasa Indonesia

2.  Pengetahuan Alam

3. Matematika

4. Kerajinan Tangan dan Kesenian

Tema                                    Peristiwa Alam

Satuan Pendidikan              Sekolah Dasar

Kelas/semester                     III (Tiga) / I (Satu)

Alokasi Waktu                     1 x Pertemuan (2 x 30 menit)

 

A.      KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Dari kompetensi dasar dan indikator ke empat mata pelajaran tersebut yang dapat dipadukan adalah sebagai berikut.

Mata Pelajaran

Kompetensi Dasar dan Indikator

1.      Bahasa Indonesia

a.      - Menceritakan Peristiwa alam

b.     -  Menceritakan Peristiwa alam yang pernah dialami, dilihat,  dan didengar

c.      - Menjelaskan isi gambar seri tentang peristiwa alam yang terjadi  disekitar

2.      Pengetahuan Alam

a.  - Mendeskripsikan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

b. -  Membedakan kondisi lingkungan sehat dan tidak sehat

c. - Mengidentifikasi penyebab pencemaran terhadap kesehatan

d.- Menjelaskan pengaruh pencemaran lingkungan

3.      Matematika

a. - Mengenal dan mennggunakan konsep bilangan cacah dalam pemecahan masalah

b. - Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan

4.    Kerajinan Tangan dan Kesenian

a.    - Mengekspresikan gagasan imajinasi dengan musik-musik dalam berkarya seni

b.    - Menyanyikan lagu anak-anak dengan syair yang benar dihadapan anggota kelas lain

 

B.       MATERI PEMBELAJARAN

Untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator di atas ditetapkan materi pembelajaran sebagai berikut

 

1.        Bahasa Indonesia

a.       Peristiwa alam yang terjadi di sekitar

b.      Gambar seri, yang terdiri dari 4 rangkaian gambar yang memuat gejala peristiwa alam

c.       Menulis kalimat dengan memperhatikan ejaan dan penggunaan tanda baca

d.      Membaca dengan lalfal dan intonasi yang benar

2.        Pengetahuan Alam

Lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, meliputi ciri-ciri penyebab, dan pengaruh  terhadap kesehatan

3.        Matematikangan

Penjumlahan dan pengurangan melalui soal cerita tentang peristiwa alam dalam kehidupan sehari-hari

4.       Kerajinan Tangan dan Kesenian

Syair lagu tentang “Kampung Halamanku”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.      STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran terpadu ini diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan persiapan,  pembukaan, inti, dan penutup

1.        Kegiatan Persiapan/pra pembelajaran

Guru mempersiapkan segala sesuatu yang akan mendukung pelaksanaan proses pembelajaran terpadu seperti menyiapkan ruangan, alat dan media dan sebagainya.

2.        Kegiatan Pembukaan

a.     Siswa dikondisikan ke dalam situasi belajar yang kondusif

b.    Guru menyampaikan materi yang akan dipelajar dan kompetensi yang harus  dicapai

c.     Guru menjelaskan kegiatan siswa yang harus dilaksanakan siswa dalam pembelajaran

d.    Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu pemandangan

3.        Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru mengajak siswa bertanya jawab tentang lagu yang dinyanyikan dan dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari

Elaborasi

a.       Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen, setiap kelompok terdiri atas 4-5 anak

b.      Setiap kelompok mencari berita dari surat kabar, majalah dan buku pengetahuan tentang peristiwa alam yang telah disediakan guru

c.       Perwakilan kelompok memaparkan apa yang telah ditemukan, dan dilanjutkan tanya jawab

d.      Guru memberi kesimpulan dari diskusi

e.       Guru memperlihatkan gambar seri tentang peristiwa alam dan meminta masing-masing kelompok mengamati dan menghubungkan setiap gambar

f.         Setiap kelompok menuliskan paragraf kalimat untuk setiap gambar dengan memperhatikan cara penulisan dan penggunaann tanda baca yang benar

g.      Setiap kelompok membacakan hasilnya dengan memperhatikan intonasi yang benar

h.      Guru menanggapi tentang bacaan siswa dan memberikan penjelaskan

i.         Setiap kelompok mengamati lingkungan disekitar sekolah, dan membedakan lingkungan yang sehat dan lingkunngan yang tidak sehat

j.        Setiap kelompok menuliskan pada lembar pengamatan dan mendiskusikan dengan anggota kelompok. selanjutnya masing-masing perwakilan kelompok membacakan hasilnya

k.      Kegiatan selanjutnya mendemonstrasikan dan menyelesaikan latihan soal cerita tentang  penjumlahan dan pengurangan yang dihubungkan dengan peristiwa alam di lingkungan sendiri

Konfirmasi

a.         Guru memberikan tanggapan terhadap semua hasil kerja siswa

b.        Guru memberikan penghargaan terhadap siswa yang telah menyampaikan hasil diskusi, menyampaikan pendapatn serta memberikan motivasi pada siswa yang belum aktif dalam pembelajaran.

 

4.        Kegiatan Penutup

a.        Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya.

b.       Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi.

c.        Guru bersama siswa membahas jawaban siswa dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

d.       Guru menutup pelajaran dan tindak lanjut memberikan pembiasaan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan

 

D.      ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1.        Koran, majalah, dan buku-buku pengetahuan

2.        Lingkungan disekitar sekolah

3.        Gambar seri tentang peristiwa alam (banjir)

4.        Teks lagu “kampung halamanku”

 

E.       PENILAIAN PEMBELAJARAN

1.       Prosedur Penialaian

a.        Penilaian proses dilakukan untuk melihat kerjasama siswa dalam berkelompok

b.       Penilaian akhir

2.       Jenis dan Bentuk Tes

a.        Tes tulisan bentuk uraian dan pilihan ganda dilakukan pada akhir pembelajaran

b.       Tes Kinerja dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

3.       Alat Penilaian

b.       Lembar Kerja Siswa

c.        Lembar Soal

d.       Lembar pengamatan

e.        Lembar Penilaian Kinerja

 

 

F.       SUMBER BELAJAR

1.        Buku model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik karya Trianto, S.Pd.,M.Pd

2.        BSE bahasa indonsia, matematika, IPA, Kerajinan Tangan

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Pembelajaran terpadu yang dapat dilihat pada alur penyusunan perencanaan pembelajaran terpadu berikut ini: Penetapan mata pelajaranpenetapan kompetensi dasar, penetapan hasil belajar, penetapan tema, pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu, penyusunan silabus pembelajaran terpadu dan penyusunan satuan pembelajaran terpadu

 

B.       Saran

Sebaiknya guru lebih jeli dalam proses pembelajaran dimana pembelajaran terpadu  lebih efektif dan efisien dalam membelajarkan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Fajar. fajarsetia 2019.blogspot.com/2012/10/perancangan-pembelajaran-terpadu.html

Iswamine.blogspot.com/2010/06/pemetaan-tema.html

Kaptiah //kaptiahhhj. 2018 Makalah Praktek pembelajaran terpadu. blogspot.com/

Mei meidul-niez.blogspot.com/2012/04/pemetaan-pembelajaran-tematik.html

Resmini Novi dkk. 2009. Pembelajaran Terpadu di SD,Jakarta: UNIVERSITAS   TERBUKA

Rudy-unesa.blogspot.com/2016/01/perencanan-pembelajaran-terpadu.html

 




 

Belum ada Komentar untuk "MAKALAH PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU UT DENPASAR - OLEH MARISSA ARTHA SILITONGA"

Posting Komentar

ARTIKEL YANG SERING DIBACA

ARSIP PUSTAKA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel