Allah Menyesal Menciptakan Manusia
Allah Menyesal Menciptakan Manusia
Penulis: Sinuyu Waruwu
Pada Kejadian 1 dan 2 Tuhan menciptakan segala sesuatu, dan dari semua ciptaan, manusia yang paling istimewa karena Tuhan sendiri menjadikan manusia sesuai gambar dan rupa-Nya. Selain itu, manusia diberikan tanggung jawab mengusahakan ciptaan lainnya. Berangkat dari keistimewaan manusia sebagai ciptaan, maka tidak heran jika Tuhan begitu mengasihi dan membangun hubungan yang baik dengan manusia. Namun, pada Kejadian 6 Tuhan sendiri mengatakan bahwa Ia menyesal karena telah menciptakan manusia. Maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya (Kejadian 6:6). Tuhan begitu menyesal telah menjadi manusia. Penyesalan ini semata-mata karena perbuatan manusia yang sangat memilukan hati-Nya.
Pertanyaan yang perlu kita jawab adalah apakah Tuhan bisa menyesali apa yang Dia ciptakan sedangkan Tuhan adalah Mahatahu? Untuk menjawab pertanyaan ini maka terlebih dahulu kita harus mengetahui mengapa Tuhan mengatakan hal demikian.
Manusia berbuat dosa dan segala kecendrungan hatinya selalu berbuat jahat (Kejadian 6:5) jadi Tuhan mengatakan penyesalan karena tindakan manusia yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Apakah tindakan manusia membuat Tuhan berubah pikiran sehingga dapat menyesal? Tentu tidak, tetapi Tuhan mengungkapkan hal demikian sebagai bentuk dari kekecewaan terhadap manusia yang Dia ciptakan. Tuhan membentuk manusia mencontoh sesuai gambar dan rupa-Nya supaya manusia dapat menerapkan nilai-nilai dari Tuhan. Namun, manusia menyimpang dari jalan yang telah diarahkan oleh sehingga Tuhan sedih dan kecewa. Dalam Kejadian 6:6 Tuhan memposisikan diri sebagai seorang ayah, merasakan penyesalan karena anaknya selalu berbuat kesalahan, tapi penyesalan ini bukan bentuk penolakan atas kehadiran anaknya melainkan ekspresi dari kesedihan.
Frasa "Tuhan menyesal" merupakan bahasa antropomorfis, artinya bahasa manusia digunakan untuk menjabarkan perasaan Tuhan. Ingat bahwa kitab suci ditulis oleh manusia meskipun Roh Kudus mengilhami para penulis, tetapi para penulis Alkitab tetap menggunakan bahasa manusia yang dapat dimengerti bukan bahasa teka-teki. Bahasa manusia digunakan agar dapat mengkomunikasikan bahasa Tuhan dengan media yang benar. Allah hanya bisa diketahui isi hatinya dengan menjabarkan perasaan-Nya sesuai bahasa manusia karena ekspresi perasaan Tuhan ditunjukkan kepada manusia bukan pada ciptaan lain sehingga yang paling tepat untuk menjabarkannya hanyalah bahasa manusia. Pertimbangan lainnya bahwa penyesalan Tuhan disebabkan oleh moralitas manusia yang buruk, oleh karena itu pernyataan Tuhan lebih tepat diterjemahkan sebagai bentuk kesedihan mendalam melihat perubahan manusia yang semakin hari mengarah pada kehancuran.

Belum ada Komentar untuk "Allah Menyesal Menciptakan Manusia "
Posting Komentar