TRENDING

Sebuah SMA sudah memiliki laboratorium TIK, tetapi guru hanya memanfaatkan teknologi untuk menampilkan slide Power Point - Universitas Terbuka

Penulis: I Gusti Ayu Agung Dewi Damayanti

Kasus Nyata

Sebuah SMA sudah memiliki laboratorium TIK, tetapi guru hanya memanfaatkan teknologi untuk menampilkan slide PowerPoint.

  • Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
  • Evaluasi masih berbasis hafalan.
  • Tantangan: Mendesain pembelajaran berbasis multimedia interaktif dan evaluasi komprehensif.

Penyelesaian: Struktur Rencana Inovasi

1. SMA telah memiliki laboratorium TIK, tetapi pemanfaatannya masih terbatas pada penggunaan slide PowerPoint yang bersifat satu arah. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, sementara evaluasi yang diterapkan masih berfokus pada hafalan. Inovasi pembelajaran berbasis TIK menjadi urgensi untuk meningkatkan keterlibatan siswa, mengoptimalkan fasilitas laboratorium TIK, dan menerapkan evaluasi yang komprehensif. Melalui integrasi multimedia interaktif dan model pembelajaran inovatif, diharapkan proses pembelajaran dapat lebih menarik, bermakna, dan mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi.

 

2. Analisis masalah
a. Tantangan pemanfaatan TIK yaitu guru hanya menggunakan PowerPoint sebagai media presentasi statis, sehingga teknologi belum dimanfaatkan untuk menciptakan interaksi atau eksplorasi mandiri oleh siswa. Padahal, TIK dapat mendukung pembelajaran melalui simulasi, kuis interaktif, dan kolaborasi digital.

b. Penggunaan multimedia masih bersifat non-interaktif (slide presentasi, video satu arah), yang kurang melibatkan siswa secara aktif. Sementara itu, multimedia interaktif seperti simulasi, kuis daring, atau platform game-based learning belum diadopsi.

c. Evaluasi saat ini mengandalkan tes tertulis berbasis hafalan, tanpa melibatkan aspek keterampilan proses, kolaborasi, atau kreativitas. Evaluasi yang komprehensif membutuhkan kombinasi antara tes (kognitif) dan non-tes (keterampilan, sikap).

 

3. Rancangan Inovasi Pembelajaran

a. Model Pembelajaran Inovatif. Pada model pembelajaran saya menggunakan model Project-Based Learning (PjBL) karena sesuai dengan karakteristik TIK yang aplikatif dan kolaboratif. Siswa akan bekerja dalam kelompok untuk membuat proyek digital, seperti video presentasi, infografis interaktif, atau simulasi sederhana menggunakan tools seperti Canva, Genially, atau Articulate Storyline.

b. Pada penggunaan Multimedia Interaktif, saya menggunakan platform kuis seperti Quizizz atau Kahoot untuk evaluasi formatif. Simulasi interaktif dari PhET atau aplikasi sejenis untuk memahami konsep abstrak. Sedangkan, pada multimedia Non-interaktif, saya menggunakan video penjelasan konsep dari YouTube (sebagai sumber belajar tambahan). Slide presentasi yang diperkaya dengan gambar dan diagram untuk penjelasan guru.

c. Strategi Evaluasi Hasil Belajar. Pada evaluasi saya melakukan secara kombinasi antara tes dan non-tes. Mengadakan kuis daring (formatif) untuk mengukur pemahaman konsep dan ujian tulis (sumatif) dengan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills), penilian observasi partisipasi siswa selama diskusi dan pengerjaan proyek.

4. Potensi Dampak
Rancangan inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa melalui pembelajaran yang interaktif dan berbasis proyek. Mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital. Meningkatkan hasil belajar dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan bermakna. Memberikan pengalaman belajar yang variatif melalui kombinasi multimedia interaktif dan non-interaktif.

 

5. Daftar Pustaka

Husein, S., Herayanti, L., & Gunawan, G. (2017). Pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi suhu dan kalor. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 1(3), 221–225.

Putri, S. M. S., Latief, M., Yassin, R. M. T., & Muthia. (2024). Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada materi keragaman komunikasi. INVERTED: Journal of Information Technology Education, 4(2), 117–125.

Nuroso, Harto., Joko Saefan, Suliswati, Choirul Huda, Hadiyati Idrus. _. Membuat Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif dan Video Menggunakan Program Camtasia Oleh Kelompok Guru-guru SDIT. IKIP PGRI Semarang, 11-16.

Belum ada Komentar untuk "Sebuah SMA sudah memiliki laboratorium TIK, tetapi guru hanya memanfaatkan teknologi untuk menampilkan slide Power Point - Universitas Terbuka"

Posting Komentar

ARTIKEL YANG SERING DIBACA

ARSIP PUSTAKA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel