UJIAN SEKOLAH DAN UJIA CINTA Oleh: Sinuyu Wr
Bab 15 Ujian Kelulusan Sekolah
Jack tidak membalas pesan dari Nuri meskipun ia membacanya. Namun, ia heran saja mengapa gadis itu masih menginginkan hatinya. Sejujurnya Jack merasa tidak enak hati dengan semua sikapnya kepada Nuri tapi menjauh mungkin itu lebih penting dari pada simpati.
Sebenarnya Jack kasihan dengan Nuri yang selalu diabaikannya tapi harus bagaimana lagi untuk menolak Nuri seorang pejuang cinta. Dalam lamunan Jack memposisikan dirinya sebagai Nuri dan sebenarnya ia dulu pernah berada pada posisi yang sama. Ia membayangkan betapa menyedihkan menjadi orang asing dihadapan orang dicintai.
"Kesedihan terbesarku adalah menjadi orang asing dihadapan orang yang kucintai"
Seiring dengan berjalannya waktu, tak terasa ujian kelulusan akan tiba. Semua siswa siswi sibuk mempersiapkan diri, membaca buku-buku dan rederensi mata pelajaran yang akan diujikan. Terlihat Jack dan Nuri di perpustakaan, mereka mencari buku-buku untuk dipelajari. Melihat kedekatan keduanya semakin akrab bukanlah sesuatu yang wajar tetapi faktanya mereka tidak memiliki hubungan spesial selain status teman.
Nuri: setelah lulus, lho lanjut kuliah dimana?
Jack: papa menyarankan gue kuliah di Amerika
Nuri: papaku juga nyarankan kuliah disana tapi gue nyaman di Indo
Jack: lho milih kuliah di Indo
Nuri: iyah, lebih nyaman disini
Jack: bilang aja lho gak bisa jauh dari orangtua lho
Nuri: kok tau, jangan bilang lho dukun! Haaaaa... aaa...aa
Jack: lho anak satu-satunya pasti dimanjain sama orangtua
Nuri: ihhhh... gue itu gak seperti yang lho bayangkan. Gak ada kata manja dikamus gue
Jack: norak lho, buktinya semua permintaan lho dituruti
Nuri: tugas orangtua memenuhi permintaan anaknya, jadi itu hukumnya wajib!
Jack: ngeles....
Nuri: kalau lho kuliaj di Amerika kita gak ketemuan lagi dong
Jack: kita bisa komunikasi lewat telfon
Nuri: gak asik, maunya ketemu langsung
Jack: emangnya lho siapa?
Nuri: pacar kamu!
Jack: sejak kapan?
Nuri: sejak kemarin
Jack: alasan
Nuri: rilll...
Jack: terserah kamu deh, buat gue kita hanya teman, titik.
Nuri: gue kurang apa Jack?
Jack: lho baik tapi gue gak mau pacaran
Nuri: jika gak mau jadi pacarku, lho harus anggap gue teman spesial kamu
Jack: ok (mengiyakan saja karena berdebat dengan Nuri hanya memperpanjang pembicaraan).
*ujin segera tiba
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Kelas Xll mengikuti ujian dengan antusias, Jack menjawab soal-soal dengan baik karena sebelumnya ia mempersiapkan diri sebelum hari ini tiba.
Setelah ujian usai, kini saatnya menunggu hasil dari keringat dan tenaga yang dicurahkan selama tiga tahun. Sambil menunggu hasil ujian, Jack menikmati hari-hari terakhirnya didesa.
Nuri tidak menyia-nyiakan kesempatan itu berlalu begitu saja. Ia dan Jack sering jalan berdua. Sebenarnya Jack tertarik kepada Nuri tapi keputusannya untuk tidak terjun pada hubungan asmara atau pacaran membuat dia meredupkan perasaan yang sedang bergejolak itu.
Ujian kelulusan diterbitkan dan hasilnya memuaskan hati Jack dan angkatan di kelasnya, mereka semua lulus dengan nilai yang baik. Setelah ujian kelulusan Jack kembali ke Jakarta, meskipun dengan berat hati meninggalkan opa dan oma di desa tapi itu semua demi masa depannya.
Sekembali di Jakarta, Jack diam-diam tidak memberitahu siapa pun termasuk sahabatnya meskipun ditanyakan melalui telfon, Jack selalu menjawab bahwa ia masih di desa. Jack merahasiakan kepulangannya agar tidak didengar Putri karena baru-baru ini Putri mengirim pesan yang berisi permintaan ketemuan. Namun, Jack tidak merespon hanya membaca keseluruhan isi pesan itu kemudian menghapusnya.
*Putri merasakan kehadiran Jack
Putri menanti notif dari Jack, sudah dua hari sejak ia mengirimkan pesan masih belum ada balasan. Ia mencoba menanyakan ke Dava namun ia tidak yakin apa yang didengarnya jika Jack masih didesa. Hati kecilnya berkata Jack berada di Jakarta, ia bisa merasakan hal itu. Memang benar kepekaan seorang perempuan jauh melebihi laki-laki.
Putri yang masih ragu dengan informasi yang diterimanya, mengambil langkah yang berani melihat kebenaran dari kata hatinya. Ia datang ke rumah Jack, kebutulan saat itu Jack berada ruang tamu.
Dringgggg... (suara bel berbunyi) Jack langsung menuju arah pintu dan ia kaget saat melihat dari kaca jendela sosok Putri yang berdiri di depan pintu. Ia mengurungkan niatnya membuka pintu dan menyuruh pengurus rumah membuka pintu dan menitipkan pesan untuk tidak memberitahu keberadaanya.
Putri berdiri dengan rasa gugup dan berharap Jack berada dirumah. "Terdengar suara perempuan dibalik pintu "sebentar ya". Setelah dibukakan pintu, Putri langsung menanyakan Jack, tapi jawaban yang diharapkannya terbalik dari harapannya. Pengurus rumah mengatakan Jack masih di desa. Putri melihat kebohongan diwajah pengurus rumah itu kemudian berkata "jika mbok tidak jujur saya akan pergi ke desa menemui Jack". Mendengar perkataan Putri, pengurus rumah mengatakan yang sebenarnya. Putri merasa lega akhirnya bisa bertemu Jack setelah beberapa bulan tidak berkabar dan berjumpa.
Putri meminta tolong untuk memanggil Jack. Pengurus rumah menganggukan kepala dan berjalan ke arah kamar Jack. Setelah mengatakan semuanya pembantu itu memohon kepada Jack untuk menemui Putri. Karena terus didesak akhirnya Jack menemui Putri.
Jack: ngapain datang kesini
Putri: pengen ketemu kamu
Jack: jika tunanganmu melihat apa yang kamu lakukan disini ia bisa berprasangka buruk.
Putri: aku tidak memiliki hubungan lagi dengan Arga.
Jack: bukannya kalian sudah tunangan
Putri: kami sudah tunangan, tapi kami memilih untuk berpisah karena Arga mencintai perempuan lain
Jack: oh.. Kamu mau datang kesini untuk mengatakan hal itu.
Putri: bukan, aku mau ngomongin sesuatu yang penting
Jack: katakan saja waktumu tidak banyak
Putri: aku minta maaf jika menyakiti perasaanmu, tapi aku masih mencintaimu Ja
Jack: omong kosong, jika kamu mencintaiku sejak awal kami nolak pertunangan dengan Arga
Putri: aku menyesalinya Ja. Aku mau kita balikkan
Jack: tapi aku tidak menginginkanmu
Putri: aku minta maaf Ja, aku sangat mencintaimu
Jack: simpan saja cintamu ditempat sampah
Putri: sudah kucoba tapi tidak bisa.
Jack: kamu pasti bisa kok
Putri: hatiku memungutnya kembali
Jack: kasihkan ke orang lain saja siapa tau mereka menginginkan sampah
Putri: sebegitu bencikah dirimu terhadapku, sampai menganggap perasaanku sampah?
Jack: meskipun kamu mendaur ulang cintamu, akuntidak tertarik
Putri: beri aku kesempatan sekali saja, aku mohon tolong berikan aku waktu untuk membuktikannya.
Jack: tidak perlu repot-repot membuktikannya karena aku sama sekali tidal tertafik.
Putri: kita bisa memulai dari awal.
Jack: aku tidak bisa, titik.
Putri: aku mohon Ja, kita perbaiki bersama
Jack: waktumu habis, kamu bisa pergi dari rumahku
Putri: sebelum kamu memaafkanku, aku akan tetap disini.
Jack: EGP (emang gue pikirin) "meninggalkan Purti sendirian si ruang tamu.
Putri masih duduk di ruang tamu menunggu Jack memaafkanya. Dua jam berlalu tapi Jack tidak mempedulikan ancaman dari Putri, sebaliknya ia menelpon Nuri.
Belum ada Komentar untuk "UJIAN SEKOLAH DAN UJIA CINTA Oleh: Sinuyu Wr"
Posting Komentar