IBADAH YANG PALSU "IMAN DAN FORMALITAS"
IBADAH YANG PALSU
“Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia (Matius 15:8-9)”
Seorang perempuan muda berumur 18 tahun memiliki komitmen yang kuat dalam ketaatanya pada agama. Namanya Nunung. Dapat dihitung dengan jari berapa kali ia tidak beribadah dalam setahun. Kerajinannya beribadah sangat menginspirasi teman-teman kaum muda yang lain dan menggap dia orang yang patut dicontoh dan diteladani.
Namun Nunung mempunyai kebiasaan buruk dalam beribadah. Disetiap ibadah ia selalu asik dengan Hpnya bahkan hampir-hampir ia tidak mendengarkan khotbah atau pemberitaan firman Allah yang disampaikan pendeta. Nunung asik dengan HP yang ada ditangannya. ketika ditanyai seseorang, Nunung berkata “khotbahnya gk menyentuh, gk asik”.
Secara kerajinan, Nunung dapat dikategorikan anak yang rajin datang ke Gereja namun ia sering menghabiskan waktunya beribadah untuk hal-hal yang tidak ada kaitanya dengan ibadah. Hal ini juga ditentang oleh Yesus dan Yesus berkata kepada orang semacam ini: yaitu orang Farisi, ahli taurat dan kepada orang banyak, bahwa ibadah mereka sia-sia. Tujuan datang ke bait Allah mendengar sabda Allah, tapi sebaliknya berbuat dosa. Ibadah yang seharusnya memuliakan Allah menjadi wadah untuk berdosa.
Kita rajin kegereja belum tentu hati ini dipersembahkan kepada Allah. Pikiran kita tertuju pada hal dunia, bukan pada firman Allah. Sikap inilah yang menjadikan kita orang percaya tidak bisa membangun hubungan yang benar dan berkenan dihadapan Allah. Berubahlah jika keadaan ini sama dengan yang anda alami saat ini. Jangan membuat Allah murka dalam setiap ibadah yang kita ikuti.
Beribadah dengan segenap hatimu, persembahkan yang terbaik kepada Tuhan, biar hati dan pikiranmu selalu mengarah pada kebenaran. Tuhan Yesus memberkati.
Belum ada Komentar untuk " IBADAH YANG PALSU "IMAN DAN FORMALITAS""
Posting Komentar