MASIH CINTA?
Bab 17 Masih Cinta?
Kesakitan terbesar seorang laki-laki adalah ketika ia mengelabui hati dengan pikiran. Jack bisa berpikir keras menolak Putri tapi hatinya seolah membara melihat dan merasakan kembali kehangatan cinta.
*Malam yang Sunyi
Diruang tamu nan akrab keluarga Drivada bercanda tawa bersama. Keluarga bahagia memang harus mengisi waktu dengan sukacita. Ditengah-tengah tawa itu Drivada menanyakan hal serius kepada Jack.
Drivada: penerimaan Mahasiswa baru di Amerika akan dibuka bulan depan
Jack: Pa, bolehkah Jack menjadi penulis?
Drivada: papa setuju dengan keputusanmu nak, tapi pikirkan keadaan perusahaan kita. Siapa yang akan meneruskannya kelak?
Jack: biar kak Syela saja Pa
Drivada: kak syela ikut suaminya membangun bisnis keluarga dan papa hanya mengharapkan kamu menjadi penerus perusahaan bukan kakakmu
Jack: Saya tidak tertarik dengan dunia bisnis Pa
Drivada: belajarlah nak. Sesuatu yang kita kerjakan secara terus menerus suatu waktu akan memberikan ketertarikan.
Jack: Baiklah Pa, Jack akan mencobanya (dengan pasrah mengiyakan perkataan papanya)
Drivada: sebelum berangkat ke Amerika kita adakan acara keluarga bersama.
Mama: acara keluarga bersama dengan keluarga Putri
Jack: kenapa harus dengan keluarga Putri Ma?
Mama: mama sudah bilang ke kamu kalau Putri akan menjadi bagian dari keluarga kita.
Jack: bagian keluarga kita?
Drivada: kami dan orang tua Putri sepakat menjodohkan kalian berdua
Jack: saya mencintai perempuan lain Pa
Drivada: tolong kerjasama nak demi kebaikan keluarga kita
Mama: papa kamu adalah sahabat papanya putri
Drivada: papa ingin kamu didampingi Putri
Jack: Tolong ngertiin Jack, Pa
Drivada: papa pernah muda nak. Disakiti dan menyakiti dalam hubungan itu adalah hal biasa, tergantung bagaimana menyingkapinya (Drivada mengatakan hal itu karena ia mendengar dari istrinya jika Putri dan Jack pernah pacaran)
Mama: mungkin Putri pernah menyakiti perasaanmu tapi perlu kamu tau nak jika Putri mencintaimu.
Jack: jika memang putri mencintaiku tak mungkin ia menerima perjodohan dengan Arga
Mama: ia menerima perjodohan itu dengan terpaksa. Putri sudah cerita sama mama.
Jack: keputusanku sudah bulat Ma.
Mama: berikan waktu bagi dirimu nak untuk memikirkan semua itu.
Drivada: beritahu papa apa keputusanmu dan papa berharap itu sesuai dengan yang papa dan mama harapkan.
Jack: hmmm...
Pembicaraan serius tentang perjodohan ini memang tidak bisa dihindari lagi. Muncul siasat jahat dihati jack "baiklah kuikuti permainan ini tapi bukan untuk mencintai melainkan balas dendam".
Seperti biasa sebelum istirahat Jack akan memeriksa notif hp nya. Benar saja putri mengirimkan pesan mengajak Jack ketemuan. Jack membalas dengan dingin "Ya". Putri yang sedang menunggu balasan dari Jack tersontak bahagia membaca balasan dari mantan kekasihnya itu. Meski balasan Jack terlihat dingin dan cuek tapi Putri bahagia.
"sampai kapan kamu terus seperti ini jack? Teruskan saja jika itu membuat kita semakin dekat. Mungkin ini bayaran dari kesalahanku yang telah menyakiti perasaanmu"
*Pertemuan
Jack dan Putri akhirnya bertemu disebuah restoran. Keduanya hanya terdiam tanpa satu kata pun. Anehnya waktu membuka pembicaraan mereka ngomong secara bersamaan meski kalimat yang mereka ucapkan berbeda.
Putri: kamu masih sayang sama aku?
Jack: untuk apa?
Putri: nanya aja
Jack: klo hanya nanya ya gak perlu aku jawabkan
Putri: perlu toh Ja
Jack: tidak semua pertanyaan harus dijawab
Putri: setidaknya kamu mengatakan sesuatu padaku
Jack: aku sudah menjawabnya berulang kali. Aku gak akan pernah menyayangi kamu
Putri: gimana dengan perjodohan kita
Jack: anggap aja bisnis
Putri: kamu tega banget sama aku
Jack: memang itu kenyataannya
Putri: berapa besar kesalahan yang aku buat sampai kamu tidak memaafkanku
Jack: tanyakan dirimu
Putri: aku minta maaf Ja
Jack: kalau semua penjahat dimaafkan tanpa hukuman, mungkin penjara akan kosong
Putri: baik, katakan apa yang perlu aku lakukan untuk menebus kesalahanku
Jack: tolak perjodohan ini
Putri: aku gak bisa, aku mencintaimu dan kedua orang tua kita mengajarapkan kita bersama.
Jack: yaudah klo gak mau
Putri: aku bisa saja melakukannya tapi aku tak ingin mengulangi kesalahan yang sama
Jack: itu masalah kamu bukan masalahku
Putri: tolong maafkan aku
Jack: aku belum bisa melakukannya
Putri: aku masih mencintaimu. Apakah kamu masih mencintaiku
Jack: .... (bingungng mau ngomong apa)
Putri: aku tau kamu mencintaiku makanya kamu gak bisa jawab pertanyaanku
Jack: jika kamu bisa jawab kenapa harus nanya
Putri: katakanlah sejujurnya tentang perasaanmu terhadap aku
Jack: aku tidak mencintamu, titik. Puas?
Putri: belajarlah mencintaiku. Anggap saja kita belum pernah bertemu sebelumnya.
Jack: telah kulakukan dan akan terus kulanjutkan
Putri: baik, aku menghargai keputusanmu
Seusai pembicaraan, keduanya berpisah tanpa sepatah kata pun. Jack beranjak terlebih dahulu dari tempat duduknya, berbeda dengan Putri yang masih duduk.
Beberapa menit kemudian Putri seperti terbangunkan dari lamuannya. Sontak kaget mendengar suara seorang laki-laki yang mengarah padanya.
"dompet mbak jatuh" putri menoleh dan mengambil dompetnya, kemudian berterimakasih kepada laki-laki itu.
Laki-laki itu terlihat seumuran dengan Putri. Keduanya berkenalan, nama laki-laki itu Lius.
Lius: sendirian ya mbak?
Putri: gak kok Mas, tado berdua sama teman. Hanya saja teman saya pergi duluan.
Lius: boleh kenalan mbak?
Putri: boleh. Nama aku putri
Lius: lius
Putri: oh lius.
Lius: mbak tinggal dimana?
Putri: di gayunan
Lius: saya tinggal di Kendaki
Putri: hmmm....
Lius: terimakasih sudah datang di restiran kami mbak Putri. Kami sangat senang jika mbak kembali berkunjung ke tempat kami.
Putri: mas kerja disni
Lius: saya pemilik restoran ini mbak
Putri: terimakasih untuk pelayanannya Mas.
Lius: sama-sama mbak
Putri berjalan keluar dari restoran, ia sangat kaget melihat Jack sedang berbicara dengan seorang perempuan muda. Jack terlihat dekat dengan perempuan itu. Putri begitu cemburu melihat mereka asyik ngobrol sambil melempar tawa satu sama lain. Hal yang tidak didapatnya saat bertemu Jack, tapi Jack begitu leluasa dihadapan perempuan itu.
Dengan kesal Putri berjalan kearah Jack, tapi handphonennya berdering. "putri dengan kesal melihat hp, ternyata panggilan itu dari papanya.

Belum ada Komentar untuk "MASIH CINTA? "
Posting Komentar