PENILAIAN TINDAKAN KELAS DI SD - MARISSA ARTHA
LAPORAN TUGAS
TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PTK DI SD
PROGAM S1 PGSD BI UPBJJ-UT DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Disusun oleh : Marissa Artha Silitonga, S.Th., S.Pd.
Editor : Nuart Baluse
Noted : Bila mengutip tugas ini mohon mencantumkan sumbernya.
Soal :
1.
Jelaskan tiga perbedaan peran guru sebagai pengajar dan guru
sebagai pengajar dan pelaksana PTK.
Jawab :
a.
Tahap
Persiapan
Tahap persiapan ini, dimana peran seorang
guru seyogianya membuat persiapan, baik guru yang mengajar secara rutin, maupun
guru yang mengajar untuk memperbaiki pembelajaran (melakukan PTK). Persiapan
yang dibuat oleh guru pada umumnya dalam bentuk rencana pembelajaran (RP), baik
yang dibuat oleh guru yang mengajar secara rutin, maupun oleh guru yang akan
melaksanakan PTK. Karena adanya kebutuhan yang berbeda, tentu RP yang dibuat
berbeda pula. Perbedaan lengkapnya
antara lain :
a)
Tujuan. Tujuan ini dijabarkan dari
tujuan kurikuler setiap mata pelajaran. Khusus guru yang melaksanakan PTK,
dalam RP harus ditambahkan tujuan perbaikan, yang sesuai dengan fokus masalah
yang ingin diatasi.
b)
Materi. Biasanya bahan pembelajaran yang
ditulis dalam RP terbatas, bahkan sering diisi seadanya, namun untuk PTK, media
dan sumber harus dirancang secara cermat.
c)
Kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah
pembelajaran harus dibuat secara rinci, lengkap dengan pertanyaan yang akan
diajukan, bahkan bila perlu dengan skenario yang sangat rinci.
d)
Evaluasi. Seyodianya setiap RP dilengkapi
dengan prosedur dan alat evaluasi.
b.
Tahap Pelaksaan Pembelajaran
Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran ini dimana
peran guru hanya hanya memfokuskan diri
pada pembelajaran, sedangkan pelaksana PTK mempunyai peran sebagai peneliti dan
sebagai pengajar memfokuskan diri pada
pembelajaran dan kemudian sebagai peneliti dan juga harus memfokuskan diri pada
pengumpulan data. Dalam tahap ini juga diartikan dimana peran guru sebagai pengajar
menampilkan apersepsi yang kurang menarik atau tidak ada, sedangkan guru
sebagai peneliti menyajikan apersepsi yang menarik serta memotivasi siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran
c.
Tahap Pasca Pembelajaran
Dalam tahap ini, guru berperan
sebagai pengajar biasanya setelah selesai kegiatan belajar mengajar guru langsung
bisa beristirahat
sedangkan guru berperan sebagai peneliti ada beberapa kegiatan yang harus
dilakukan setelah
selesai kegiatan belajar mengajar seperti: menghimpun data-data selama
proses pembelajaran, berdialog dengan siswa, berdiskusi dengan teman sejawat,
melaksanakan refleksi serta merangkum hasil perbaikan pembelajaran
dan merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan yang dirangkum pada setiap
butir.
2. Berdasarkan
daftar nilai IPA siswa SD di bawah ini:
No. Urut |
Nilai |
No. Urut |
Nilai |
No. Urut |
Nilai |
No. Urut |
Nilai |
No. Urut |
Nilai |
1 |
4 |
6 |
4 |
11 |
4 |
16 |
4 |
21 |
4 |
2 |
3 |
7 |
2 |
12 |
4 |
17 |
4 |
22 |
3 |
3 |
4 |
8 |
4 |
13 |
2 |
18 |
4 |
23 |
4 |
4 |
4 |
9 |
4 |
14 |
4 |
19 |
3 |
24 |
1 |
5 |
1 |
10 |
3 |
15 |
4 |
20 |
4 |
25 |
3 |
a.
Buatlah grafik jumlah siswa yang
mendapat nilai 1, 2, 3 dan 4!
Jawab :
TABEL NILAI SISWA
NILAI |
JUMLAH SISWA |
TOTAL |
1 |
2 |
2 |
2 |
2 |
4 |
3 |
5 |
15 |
4 |
16 |
64 |
JUMLAH |
85 |
|
NILAI RATA-RATA |
3,4 |
b.
Tafsirkan keberhasilan guru SD
tersebut, bila diketahui ketuntasan secara klasikal tercapai bila 80% jumlah siswa memperoleh nilai 2,8
atau lebih!
Jawab :
Banyak siswa yang mendapat
nilai 3 adalah 5 siswa sedangkan yang mendapat nilai 4 adalah 16 siswa. Dengan
demikian terdapat 21 siswa yang memiliki nilai tuntas.
Maka tafsiran keberhasilan
guru SD adalah:
TABEL HASIL KETUNTASAN
BELAJAR SISWA
PEROLEHAN NILAI |
JUMLAH SISWA |
HASIL BELAJAR SISWA |
PERSENTASE PENCAPAIAN BELAJAR SISWA |
4 |
16 |
SUDAH TUNTAS |
64% |
3 |
5 |
BELUM TUNTAS |
20 % |
2 |
2 |
BELUM TUNTAS |
8% |
1 |
2 |
BELUM TUNTAS |
8% |
TOTAL |
25 |
|
100% |
Pembahasan :
1.
Siswa
yang memperoleh nilai 4 dengan murid sejumlah 16 orang maka dapat dikatakan hasil
belajar siswa tersebut ” Berhasil” dengan persentase pencapaian belajar siswa
sebesar 64 %
2. Siswa
yang memperoleh nilai 3 dengan murid sejumlah 5 orang maka dapat dikatakan
hasil belajar siswa tersebut “Belum Berhasil” dengan persentase pencapaian
belajar siswa sebesar 20 %
3. Untuk siswa yang memperoleh nilai 2 dengan
murid sejumlah 2 orang maka dapat dikatakan hasil belajar siswa tersebut “Belum
Berhasil” dengan persentase pencapaian belajar siswa sebesar 8 %
4. Untuk siswa yang memperoleh nilai 1
sejumlah 2 orang maka dapat dikatakan hasil belajar siswa tersebut “Belum
Berhasil” dengan persentase pencapaian belajar siswa sebesar 8 %
Kesimpulan :
Dari jumlah
siswa sebanyak 25 orang terdapat, 16 orang siswa yang sudah dikatakan berhasil dalam hasil belajar dengan
persentase sebesar 64% sedangkan 9 orang siswa dilihat dari hasil belajar
dikatakan masih belum berhasi;
dengan presentase 36%. Maka dalam hal ini guru tentu harus melakukan bimbingan
kepada siswa yang nilainya masih belum tuntas tersebut. Jadi, dari 100% hanya
64% yang tuntas dari hasil belajar siswa maka keseluruhan guru dikatakan belum
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa karena masih ada siswa yang belum
tuntas dalam hasil belajar siswa.
3. Perhatikan data berikut:
Data pertanyaan yang
dilakukan seorang guru SD dan respon yang diberikan siswa.
No. |
Jenis pertanyaan |
Jumlah |
Respon siswa |
|||
Jumlah |
Kualitas |
|||||
Rendah |
Sedang |
Tinggi |
||||
1. |
Tertutup |
12 |
10 |
6 |
3 |
1 |
2. |
Terbuka tanpa tuntunan |
8 |
12 |
6 |
3 |
3 |
3. |
Terbuka dengan tuntunan |
4 |
10 |
1 |
3 |
6 |
Jumlah |
24 |
32 |
13 |
9 |
10 |
Berdasarkan data di atas, jenis pertanyaan
mana yang harus ditingkatkan guru agar mendapatkan lebih banyak siswa yang
merespon dengan kualitas respon tinggi? Jelaskan alasannya!
Jawab :
1. Pertanyaan Terbuka dengan
tuntunan : Dari jenis
pertanyaan yang sangat penting untuk ditingkatkan dan harus dilakukan guru guna
untuk mendapatkan respon siswa yang berkualitas tinggi adalah jenis pertanyaan
Terbuka dengan tuntunan yang mendapatkan respon dengan kualitas tinggi terdapat
4 pertanyaan dan jumlah respon siswa 10 orang dengan kualitas tinggi terdapat 6
siswa (60 %), sehingga jenis pertanyaan tersebut dapat dipertahankan.
2. Pertanyaan terbuka tanpa
tuntunan : jenis pertanyaan
Terbuka tanpa tuntunan, terlihat hanya 3 siswa (30%) menjawab dengan kualitas tinggi. Ini menunjukkan bahwa
pertanyaan pada jenis Terbuka tanpa tuntunan juga perlu adanya peningkatan dan
perbaikan pertanyaan.
3. Pertanyaan Tertutup : Dari
jenis pertanyaan Tertutup dan
jenis pertanyaan Terbuka tanpa tuntunan harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi,
dimana jenis pertanyaan Tertutup hanya mendapatkan 1 orang 10%
siswa yang merespon dengan kualitas tinggi.
Ini menunjukkan bahwa sangat perlu adanya perbaikan dan peningkatan pertanyaan
pada jenis pertanyaan Tertutup.
Pembahasan :
1) Data diatas, pada
jenis pertanyaan tertutup jumlah 12 direspon siswa 10 orang dengan kualitas
tinggi 1 orang (10%), kualitas sedang 3 orang (30%) dan kualitas rendah 6 orang
(60%).
2) Data diatas, pada jenis pertanyaan terbuka
tanpa tuntunan jumlahnya 8 direspon oleh siswa 12 orang dengan kualitas
tinggi 3 orang (25%), kualitas sedang 3 orang (25%) dan kualitas
rendah 6 orang (50%)
3)
Data diatas, pada jenis
pertanyaan terbuka dengan tuntunan,
jumlah jenis pertanyaan terbuka dengan tuntunan terdapat 4 pertanyaan dan jumlah respon siswa 10 orang dengan
kualitas tinggi terdapat 6 siswa ( 60 % ), kualitas sedang 3 siswa (30%)
dan kualitas rendah 1 orang (10 %) .
Kesimpulan :
1. Dengan pertanyaan tertutup : terdapat 10 orang siswa
hanya 1 orang saja yang mendapat kualitas yang tinggi sedangkan kualitas sedang
hanya 3 orang dan kualitas rendah 6 orang.
2. Pertanyaan terbuka tanpa
tuntunan : jumlah respon siswa 12 orang dengan kualitas yang tinggi
sedangkan kualitas sedang hanya 3 orang dan kualitas rendah hanya 6 orang.
3. Jenis pertanyaan terbuka
dengan tuntunan : terdapat 10 orang
respon dengan kualitas tinggi, sedangkan kualitas sedang 3 orang dan kualitas
rendah 1 orang.
Dari hasil pembahasan tersebut maka dapat saya uraikan
bahwa jenis pertanyaan yang paling efektif dan harus ditingkatkan oleh guru
untuk mendapatkan respon dengan kualitas tinggi dari siswa yaitu terbuka dengan
tuntunan yaitu jenis pertanyaan terbuka dengan tuntunan karena, jenis
pertanyaan terbuka ini jumlah respon siswa dengan kualitas tinggi lebih banyak
dibandingkan dengan jenis pertanyaan yang lainnya yang hanya sedikit respon
dari siswa.
Belum ada Komentar untuk "PENILAIAN TINDAKAN KELAS DI SD - MARISSA ARTHA"
Posting Komentar