BERKAT CUMA-CUMA VS BERKAT KARENA TAAT
Renungan Pagi, 14 November 2019
28:1
"Jika engkau baik-baik mendengarkan
suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan
dengan setia segala perintah-Nya
yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat
engkau di atas segala bangsa di bumi.
28:2
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau
mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
28:3
Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah
engkau di ladang.
28:4
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak
lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
28:5
Diberkatilah bakulmu dan tempat
adonanmu.
28:6
Diberkatilah engkau pada waktu masuk
dan diberkatilah engkau pada waktu
keluar.
Pada kejadian 12:1-3 berkat yang diberikan Allah kepada Abram adalah berkat sepihak tanpa adanya hubungan timbal balik. Berkat itu diberikan secara Cuma-Cuma oleh Allah kepada Abram oleh karena kasih karunia-Nya. Tidak ada kontibusi Abram sedikitpun dalam hal ini, sehingga segala sesuatu yang diperoleh Abram adalah berkat Tuhan. Namun sebuah kesenjangan kita lihat dikitab Ulangan 28:1 dimana Musa mengatakan bahwa berkat itu akan diperoleh Israel keturunan dari Abraham apabila mereka mendengarkan perintah Allah dan melakukannya dengan setia. Berkat disini diberikan karena adanya usaha manusia dalam melakukan kehendak Allah.
Lalu pertanyaan yang harus kita lontarkan adalah apa bedanya berkat tersebut? Berkat Abraham adalah berkat yang anugerahkan Allah tanpa usaha manusia tapi di Ulangan merupakan respon manusia terhadap perintah Allah dalam memperoleh berkat yang telah disediakan.
Segala sesutu yang dinikmati manusia adalah berkat Allah. Jadi berkat harus dimaknai sebagai pemberian tanpa cuma-cuma, namun Allah juga melihat ketulusan hati manusia dalam menaati setiap firman-Nya. Orang yang benar-benar taat pada perintah-Nya akan memperoleh kehidupan yang lebih baik dan biasanya hal ini bisa berupa materi seperti yang tertulis dalam ulangan namun anugerah atau berkat terbesar yang harus dirasakan oleh mansuai adalah pengenalan akan Tuhan sumber berkat.
Manusia sering terlena dengan berkat tapi mereka tidak mau tahu dengan pemberi berkat tersebut. Manusia beroleh berkat sejati oleh kasih karunia Allah yaitu keselamatan. Orang percaya jangan hanya mengira berkat itu berupa materi karena itu hal terkecil yang diberikan Tuhan bagi orang percaya, melainkan berkat itu lebih dari kekayaan dan harta sebab berkat Tuhan terbesar yang harus disadari manusia adalah pemulihan relasi. Keharmonisan relasi manusia dengan Allah yang mendatangkan berkat bagi manusia itu sendiri, jika kita tahu sumber berkat maka kita tahu seperti apa berkat yang kita terima dan bagaiman berkat itu harus kita terima.
Berkat Tuhan seperti madu dimana manusia mencicipinya dengan penuh kepuasan namun berhati-hatilah karena jika madu banyak diperoleh manusia akan meninggakan Tuhan karena sudah merasakan kenyamanan. Bagaimana kita memperoleh madu kehidupan dari Allah, yaitu mendengarkan firman sebagai langkah awal untuk mengerti maksud dan tujuan-Nya, kemudian melakukan dengan setia sebagai rekasi dari pendengaran kita terhadap perkataan Allah.
Apabila
kita sudah mengenal Tuhan dengan baik dan taat pada setiap kebenaran-kebenaran
yang keluar dari mulutnya maka kita akan hidup dalam kelimpahan anugerah Allah
meskipun kita miskin secara materi
tetapi kita kaya akan sukacita yang diberikan Allah.
Belum ada Komentar untuk "BERKAT CUMA-CUMA VS BERKAT KARENA TAAT"
Posting Komentar