KONSEP KERAJAAN ALLAH DALAM ALKITAB
Selasa, 28 Februari 2023
Tulis Komentar
KONSEP KERAJAAN ALLAH DALAM ALKITAB
PANDANGAN PARA RASUL MENGENAI KERAJAAN ALLAH
Para rasul begitu gencar memberitakan berita Kerajaan Allah melalui khotbah-khotbah dan kesaksian hidup mulai dari kematian Stefanus sampai dengan perjalanan Paulus dengan Barnabas kepada bangsa-bangsa diluar Israel. Perjalanan pemberitaan kabar sukacita dibayar dengan harga yang mahal yaitu waktu dan tenaga bahkan serangan badai ditengah laut maupun para penyamun dilalui dengan penuh sukacita sebab rasul-rasul mengetahui berita yang mereka bawa adalah keselamatan hidup kekal. Rasul-rasul menderita dalam penyebaran injil Kerajaan Allah namun tidak menghentikan langkah melainkan menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi sebab memberitakan injil adalah anugerah dari Allah.PANDANGAN DUNIA TERHADAP KERAJAAN
Pemerintahan dunia saat ini menerapkan empat sistem sebagai sebuah model pelaksanaan berbagai aktifitas negara. Adapun sisitem itu dikelompokkan berdasarkan pola kepemimpinan pemerintahan dan kepemimpinan negara dan keterlibatan masyarakat secara luas. Semua sistem ini dibentuk agar memudahkan negara menjalakan berbagai program untuk mensejahterakan masyarakat. Adapun sisitem pemerintahan dunia pada saat ini yaitu: sistem pemerintahan parlementer, presidesial, campuran dan refendum. Setiap sisitem ini memiliki kelebihan dan kelemahan secara khusus sebab tidak ada satupun sistem yang dibuat oleh manusia sempurna adanya.
Pemerintahan dalam perspektif dunia dibagi kedalam empat sistem yaitu sistem pemerintahan parlementer, presidesial, campuran dan refendum. Pemerintahan ini dibuat manusia untuk mengelola sebuah bangsa dimana ada rakyat atau himpunan orang banyak yang bersekutu dalam suatu komunitas tertentu. Pertama, sistem pemerintahan parlementer adalah kepala pemerintaha yang dipegang oleh seorang perdana menteri dengan dukungan partai-partai dalam negara untuk menjalankan pemerintahan dengan baik. Selain itu perdana menteri berhak menunjuk kepala negara yaitu presiden melalui undang-undang yang berlaku. Kedua, sistem pemerintah presidensial adalah presiden sebagai kepala negara yang menjadi wakil rakyat dan sebagai kepala pemerintahan. Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil presiden dan para menteri. Ketiga, pemerintahan campuran yaitu sebuah sistem pemerintahan yang menggabungkan sistem pemerintahan parlementer dengan sistem pemerintahan presidensial. Pelaksanan pemerintahan campuran bersifat ganda, presiden atau perdana menteri bisa saja memegang kekuasaan tertingi sesuai kesepakatan negara tersebut. Pemerintahan ini bersifat fleksibel dengan menyesuaikan kebutuhan rakyat pada wilayah itu. Presiden sebagai kepala negara dipilih rakyat secara langsung melalui pemilihan umum sedangkan perdana menteri sebagai pemimpin pemerintahan dipilih presiden. Keempat pemerintahan refendum yaitu sistem pemerintahan yang melibatkan rakyat secara langsung mengawasi kelancaran program pemerintahan sehingga rakyat menjadi titik sentral sebuah negara sebab seluruh otoritas berada ditangan rakyat sedangkan presiden dan para menteri hanya sebagai oknum yang menjalankan sistem tersebut.
PANDANGAN SAKSI YEHUWA TERHADAP KERAJAAN ALLAH
Saksi Yehuwa meyakini jika Kerajaan Allah akan didirikan Yesus saat kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menggantikan setiap sistem pemerintahan yang ada di dunia. Sesuai dengan pemahaman Saksi Yehuwa bahwa Yesus menjadi raja ketika diberikan Allah otoritas tersebut pada tahun 1949. Sistem pemerintahan Yehuwa merupakan wujud dari Kerajaan Allah yang ada di bumi sehingga orang-orang yang masuk kedalam komunitas mereka adalah orang-orang yang sudah ditebus oleh darah Yesus. Sedangkan kaum Liberal melihat Kerajaan Allah sudah terjadi pada masa kini karena sudah dimulai pada saat Kristus datang kedunia dan akan disempurnakan pada masa yang akan datang dalam bentuk theokrasi.
PANDANGAN TEOLOG KRISTEN TERHADAP KERAJAAN ALLAH
Kenneth dan John mengatakan bahwa penggunaan kata tersebut dalam sebuah penafsirannya bahwa kata Kerajaan Allah dan Kerajaan Surga dalam injil merupakan kata yang sangat pararel.[1]
PANDANGAN KATOLIK TERHADAP KERAJAAN ALLAH
Umat Katolik meyakini jika Kerajaan Allah sebuah tempat yang indah dan istimewa yang tiada bandingannya di dunia. Untuk memasukinya harus mengalami permurnian yaitu api penyucian dan setiap orang yang masuk proses penyucian pasti masuk surga. Dalam perspektif umat Katolik gereja disamakan dengan Kerajaan Allah. Gereja sebagai perwujudan Kerajaan Allah di bumi yang digunakan Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Dan seorang rasul menjadi pemimpin tertinggi yang membawahi seluruh orang percaya dalam yaitu seorang Paus. Paus menjadi wakil Allah di dunia untuk memimpin gereja yang dilihat sebagai Kerajaan Allah. Melalui gereja setiap manusia dapat diselamatkan dan mendapat perlindungan serta pembimbingan dalam pengenalan akan Yesus Kristus.
PANDANGAN KAUM ADVENTISME TERHADAP KERAJAAN ALLAH
Menurut Duncan Heaster seorang Adventis dalam bukunya tentang Ajaran Dasar Alkitab mengatakan jika injil tentang Kerajaan Allah (Mat. 4:23) telah terlebih dahulu disampaikan kepada Abraham melalui janji-janji Allah.[2] Janji yang dibeirkan kepada Abraham bertujuan tentang kehidupan dibumi (Gal. 3:8) sehingga janji tentang Kerajaan Allah akan degenapi setelah kedatangan Kristus. Namun pemerintahan yang ada sekarang ini merupakan pemerintahan manusia atau “kerajaan manusia” (Dan. 4:17) sehingga Allah memberi kebebasan kepada manusia untuk berkuasa atas dunia dan menentukan nasib mereka sendiri sesuai pilihan mereka. Duncan percaya jika pemerintahan dunia akan dikelola oleh Allah pada saat kedatangan Kristus kedual kali untuk memerintah sebagai raja selama-lamanya (Why. 11:15). Seluruh rencana dan program Allah dilaksanakan diatas bumi oleh Yesus sebab Kerajaan itu akan didirikan diatas bumi (bnd. Mat. 6:10) yang dihuni oleh orang-orang percaya yang sama seperti malaikat (Luk. 20:36).
Kesimpulan Analisis
Dari hasil analisis diatas maka penulis akan membuat kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dalam bab ini. Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah. Pemerintahan tersebut diatur sedemikian sistematis dan teratur oleh Allah supaya misi-Nya untuk mengorganisir manusia dan seluruh ciptaan dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan Allah mengatur seluruh ciptaan dikelola atas dasar cinta kasih-Nya dan kepentingan manusia.
Pemerintahan Allah sejak zaman dahulu diperkenalkan-Nya kepada manusia melalui penciptaan bahwa Allah menata dengan rapi alam semesta dan segala isinya. Proses penyusunan ini telah menjadi gambaran bagi manusia bahwa Allah menyukai keteraturan dalam beraktifitas yang dilakukan-Nya. Allah yang bekerja secara teratur menunjukkan sifat-Nya dalam sistem pemerintahan-Nya terhadap dunia dan sisitem itu juga diterapkan oleh manusia dalam menjalankan aktifitas negara atau suatu wilayah pada daerah tertentu.
Pendelegasian pertama dilakukan Allah kepada Adam dan Hawa untuk mengurus taman di Eden dengan mengusahakan segala yang ada diwilayah tersebut. Meskipun dalam pengurusan Adam dan Hawa, Allah tidak lepas tangan untuk mengkoordinator seluruh pekerjaan itu. Pendelegasian itu berlanjut Nuh sebagai manusia yang mengurus bumi setelah terjadi air bah melenyapkan segala yang hidup di muka bumi. Setelah banyak manusia di bumi, Allah memilih seorang yang dianugerahi-Nya yaitu Abraham. Pemilihan Abraham sebagai umat pilihan Allah, dimana keturunannya menajdi bangsa kepunyaan Allah. Allah menjadi raja atas seluruh keturunan Abraham sampai kepada Israel. Allah menagatur seluruh aspek kehidupan bangsa Israel sesuai dengan hukum yang diberikan Allah.
Hukum itu menjadi tolak ukur seluruh unsur-unsur kehidupan Israel yang dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu 1)moral; 2)sipil; 3)seremonial. Dan hukum tersebut menjadi perbedaan bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah terhadap bangsa-bangsa lain. Allah menjadi Raja Israel dan peraturan kerajaan Israel berasal dari Allah bukan dari dunia meskipun Allah menjadi Raja Israel di dunia. Kerajaan Allah berada di dunia namun tidak terkontaminasi dengan sisitem dunia. Sistem ketatanegaraan Israel tersusun dengan dasar cinta kasih, kekudusan dan relasi antara Allah dan umat-Nya.
Meskipun ada peralihan pemerintahan Israel dari theokrasi menjadi monarki, bahwa manusia yang menjadi raja Israel. Meskipun demikian Allah tidak pernah membiarkan Israel hidup sesuai aturan dunia. Allah memeliahra umat-Nya meskipun sering kali tidak taat pada perintah yang sudah ditetapkan-Nya. Namun Allah setia memelihara orang-orang pilihan-Nya dengan menjanjikan seorang Mesias sebagai raja Israel.
Mesias adalah seorang manusia yang menjadi raja atas Israel dalam kekekalan bukan hanya bersifat sementara atau dalam periode waktu tertentu. Sebab kerajaan Mesias bersifat kekal dan kerajaan-Nya tidak akan pernah tergoncangkan selama-lamanya. Mesias adalah manusia Ilahi yang menjadi Raja atas Israel dan gereja-gereja Tuhan dalam Kerajaan Allah. Mesias akan mendirikan sebuah kerajaan yang menggantikan sisitem pemerintahan dunia yang tidak berkenan dihadapan-Nya.
Kerajaan Allah akan memerintah dalam setiap hati orang percaya kepada Allah oleh Roh-Nya yang kudus untuk menyucikan setiap pikiran, perasaan dan hati manusia. Yesus datang kedunia telah menyiapkan tranformasi yang besar itu saat Dia berinkarnasi menjadi manusia supaya manusia menegnal jalan kebenaran dari Allah. Sehingga setiap orang yang menerima pengajaran dan pemberitaan Yesus beroleh hidup kekal dalam Kerajaan Allah pada masa eskatologis.
Kerajaan dalam keabadian dimana setiap orang beriman mendapat tempat dalam Kerajaan Allah dan menegnal Allah secara pribadi melalui pengalam setiap waktu. Pengenalan yang intim sebab tidak ada yang tersembunyi lagi yang tidak dibukakan oleh Allah kepada manusia. Manusia dan Allah memiliki keakraban dan relasi yang harmonis dan tidak ada yang bisa memisahkan keduanya.
Manusia yang memberontak terhadap hukum-hukum Allah dan tidak beriman kepada Yesus Kristus akan dihukum bersama dengan Iblis. Mereka akan disiksa dalam api yang menyala-nyala dan tidak terpadamkan karena disana maut berkuasa atas kehidupan pribadi-pribadi yang menentang Kerajaan Allah. Sedangkan pribadi-pribadi yang percaya kepada Allah akan berbahagia dan bersukacita senantiasa sebab tidak ada air mata disana, melainkan damaisejahtera
.
Implikasi
Kerajaan Allah pada masa kini merupakan pemerintahan Allah dalam setiap hati manusia, dimana Allah mengatur seluruh kehidupan manusia untuk taat pada perintah-Nya. Manusia yang hidup dalam Kerajaan Allah mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruslamat didalam hidupnya. Setiap orang yang mempercayai Yesus
Kehidupan manusia saat ini merupakan persiapan untuk memasuki Kerajaan-Nya secara fisik dalam masa eskatologis.
[1]Kenneth L. Barker & John R. Kohlenberger, The Expostor’s Bible Commentary: Abridged Edition New Testament () 16.
[2]Duncan Heaster, Ajaran Dasar Alkitab (Australia: Christadelphian Advancement Trust, 1994) 155.
Belum ada Komentar untuk "KONSEP KERAJAAN ALLAH DALAM ALKITAB"
Posting Komentar