TRENDING

Bab 20 Dua hati untuk satu Cinta


Putri merasa tersaingi dengan kehadiran nuri, bahkan secara terang-terangan nuri mengakui perasaannya kepada jack. Setelah pertanyaan itu, kedua agak cangggung. Apakah ini namanya cinta segitiga, dua perempuan cantik yang berlomba mendapatkan hati seorang laki-laki?

Putri: Sebenarnya kami sudah dijodohkan mbak
Nuri: apa? Dijodohkan, emangnya masih berlaku ilmu perjodohan di zaman sekarang!
Putri: seperti itu lah kebenarannya mbak
Nuri: gak habis pikir deh gue dengan orang tua zaman sekarang
Putri: jangan menyalahkan orang tua kami mbak
Nuri: reallll kan!
Putri: maksuda saya bukan seperti itu mbak, orang tua tahu mana yang terbaik untuk anak anaknya.
Nuri: orang tua gak berhak dong ngatur anaknya nikah sama siapa. Anak tahu mana yang baik untuk nya.
Putri: sebagai anak kita mesti patuh kepada orang tua
Nuri: berbakti itu bukan terpaksa 
Putri: yahhhh... Terserah mbak 
Nuri: gue cinta sama jack dan gue berusaha mendapatkan dia
Pembicaraan keduanya sangat serius.  Awalnya Putri menganggap kehadiran Nuri bukan sebuah ancaman bagi kedekatannya dengan jack. Tapi perkataan Nuri barusan membangunkan putri dari tidur nyenyaknya. Ia benar, putri tertidur lelap oleh rasa bersalahnya, menyerah dan pasrah terhadap perasaannya.
Putri kini sadar untuk bangun dan mewujudkan keinginan terpendamnya selama ini untuk bersanding dengam jack dalam ikatan asmara. Sedangkan nuri diam diam menyusun rencana untuk meluluhkan hati jack dan kedua orang tuanya. 
"apa yang gak bisa buat nuri" pasti bisa, lihat aja Putri kamu belum tahu berhadapan dengan siapa saat ini. Gue tidak akan membiarkan kamu merebut Jack dari aku. Aku berjanji untuk hal itu.
*Waktu berjalan, perasaan kini tak terarah
Putri masih memikirkan perkataan Nuri, ia tidak bisa membayangkan bagaimana jack hidup dengan orang lain. "aku gak bisa hidup tanpa jack, aku pernah berbuat salah tapi tidak akan kubuat kesalahan yang sama itu terulang lagi" tegas putri untuk dirinya.
Dalam ketermenungan, putri yang duduk di kursi jaga pasien tersontak kaget mendengar sapaan Drivada papanya Jack.
Drivada: cantik cantik kok ngelamun (dengan nada bercanda)
Putri: he... ee gak kok om
Drivada: jangan terlalu banyak mikir nak... Ikuti saja kata hatimu
Purti: iya om (putri kaget mendengar ucapan om Drivada)
Drivada: yaudah kamu pulang saja, biar om sama tante yang jagain Jack.
Satu minggu telah berlalu namun tidak ada tanda tanda menggembirakan untuk kondisi Jack. Jack hanya terbaring lemas dengan infus. Orang tua jack merasa khawatir dengan keadaan anak mereka yang sedang kritis.
Siti: pa, kapan jack siuman. 
Drivada: mama tenang dan berdoa untuk pemulihan Jack
Siti: gimana mama bisa tenang kalau jack masih belum siuman Pa
Drivada: ingat kata kata dokter ma, jack membutuhkan waktu yang lama untuk bisa pulih
Siti: kasihan Jack Pa
Drivada: kita serahkan semua pada Tuhan ma. Percayakan semua pada Tuhan yang bekerja melalui tangan dokter.
Syela (kakak jack) khawatir dengan keadaan saudaranya itu namun selama satu minggu ini ia masih sibuk mengurus tugas akhir perkuliahan yang tiada habis sehingga tidak bisa menjenguk jack di rumah sakit. Belum lagi revisi dan pertemuan dengan dosen pembimbing. 
Syela akhirnya punya waktu luang setelah melalui berbagai tahapan dan akhirnya ia dinyatakan lulusan dengan nilai terbaik. Ia juga mempunyai kesempatan melihat adiknya.
Sesampai di rumah sakit syela menangis melihat adik kesayangannya itu terbaring lesu tanpa ekspresi. Cepat sembuh ya adik ku sayang, kakak menyayangimu (ujar syela sambil mengelus rambut jack). Dan anehnya tangan syela menjadi obat penyadar bagi jack. Jack membuka matanya perlahan dan memegang tangan kakaknya itu.
Syela: ma pa, jack siuman
Drivada: terimakasih Tuhan, Engkau mengabulkan doa kami.
Siti: anak ku jack, bisa dengar mama (jack membalas dengan kedipan mata)
"Setelah sekian lama dilanda kesedihan, akhirnya keluarga itu bisa tertawa". 
Jack sebenarnya sudah pulih hanya saja membutuhkan waktu yang lama untuk pulih total. Dengan ijin dokter jack bisa dirawat di rumah.
Drivada mengurus kepulangan jack dan menyewa satu orang suster  pribadi untuk mengurus serta merawat jack.
Perawat pribadi yang mengurus jack bernama novi. Novi melakukan tugasnya setiap hari, mengecek kondisi Jack dan memastikan obat yang di konsumi sesuai dengam resep dokter. Jack yang mendapat perlakuan lembut dari Novi membuatnya sungkan, tapi bagaimana ia bisa menolak hal itu, novi ditugaskan mengurusnya. Selain itu jack sendiri masih belum bisa ngomong mesikpun kesehatannya sudah agak membaik. Jack hanya pasrah dan menunggu kesembuhannya. 
Novi: mas maaf ya saya mau periksa
Jack: menganggukan kepala
Novi: mas harus semangat dan tetap jaga pikiran selalu positif
Jack: (membalas dengan senyuman)
Novi: gitu dong, jangan murung terus. Gak baik cowok seganteng mas cemberut
Putri mendengar dari orang tua jack jika jack sudah di sehat dan sedang dirawat oleh suster pribadi. Putri menggunakan kesempatan itu dengan menemani jack dari pagi sampai malam, bahkan jika terlalu lelah  menemani jack, putri ketiduran.
Jack sebenarnya tidak enak hati melihat putri yang setia menunggunya tapi ia tidak tahu bagaimana caranya membuat gadis itu tidak berada disisinya. Jack dirawat di kamarnya jadi putri secara leluasa menjelajahi kamar jack. Namun putri tidak neko neko dan kepo terhadal barang atau sesuatu yang ada di kamar Jack, jadi jack merasa aman dengan privasinya.
Putri mengambil kesempatan saat perawat selesai melakukan pemeriksaan. Dengan nada memohon dan penyesalan, putri meminta maaf kepada jack atas kedatangannya yang mungkin membuatnya risih.
Putri menarik napas dalam dalam "Ja aku minta maaf apabila melukai perasaanmu dan membuatmu kecewa dengan sikapku. Kamu boleh acuhkan aku bahkan kamu anggap aku tidak ada, tapi perlu kamu tahu bahwa hanya kamu seorang diri dihatiku, tak kan ada yang lain. Kamu boleh percaya atau tidak dengan perkataan ini, namun kata kata yang keluar dari mulutku adalah suara hati kecil yang terdalam, tersuci diantara kata kata lain yang belum pernah didengarkan oleh siapa pun selain dirimu. Aku sangat mencintaimu".
Dengan wajah datar ditambah keheningan ruangan membuat Jack bingung dengan perasaannya yang selama ini sudah di tutup bagi putri. Entah kenapa pintu yang tertutup rapat itu dibukakan kembali.
Putri melanjutkan perkataannya "jika kamu tidak mencintaiku, aku bisa menerima hal itu. Tapi aku mohon tolong jangan membenciku. Apabila tiada tempat untukku lagi seperti dulu, kupasrahkan dan kurelakan dirimu dengan yang lain tapi aku tidak akan menyerah sebelum memperjuangkan cintaku".
Tok.... tokkkk...
Suara pintu kamar terbuka perlahan lahan, terlihat seorang gadis muda dipersilakan oleh ibu jack melihat keadaan anaknya. Siapa lagi gadis cantik itu kalau bukan Nuri.
Nuri: permisi...
Putri: silakan masuk
Nuri: bagaimana keadaan jack?
Putri: sudah membaik, tapi masih membutuhkan waktu untuk pemulihan.
Nuri: semoga jack lekas sembuh
Nuri tersenyum ke jack yang sedang duduk diatas tempat tidurnya. Tidak jauh dari situ ada mangkuk bubur, nuri langsung mengambilnya dan menyuapkan ke mulut jack. Jack membuka mulutnya dan makan dengan lahap setiap suapan yang disendokkan oleh nuri. 
Putri kesal melihat jack yang begitu lahap disuapin oleh nuri. "Ihhhh.. Sok romantis, dari tadi gak mau makan, tiba nuri yang suapin buburnya malah habis". Jack langsung tersenyum melihat ekpresi putri yang cemberut, ia tahu betul jika putri saat ini sedang cemburu. 
Nuri yang melihat jack tersenyum merasa bahagia, ia mengira jika senyuman itu ditujukkan padanya. Nuri membalas terus ambil menyuapi bubur ke mulut Jack.
Nuri menatap jack "cepat sembuh ya Jack", kamu harus banyak dan istirahat. Kalau kamu butuh ditemanin, aku bisa kok!
Kisa dua hati untuk satu hati, dua gadis cantik berada dihadapan jack. Yang satu perhatian tapi dianggap teman, yang satu dibenci tapi dicintai. Sulit untuk menjelaskan gelora hati jack melihat kedua gadis yang berlomba lomba memberi perhatian kepada nya.

Belum ada Komentar untuk "Bab 20 Dua hati untuk satu Cinta"

Posting Komentar

ARTIKEL YANG SERING DIBACA

ARSIP PUSTAKA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel