Mengejar bayangan Cinta
Bab 14 Mengejar bayangan Cinta
Tidak ada kata menyerah sebelum berjuang mungkin itu kata yang tepat bagi Nuri. Meskipun cintanya ditolak bukan berarti ia mundur dan merenggangkan hubungan dengan Jack. Justru sebaliknya, ia semakin percaya diri dan memberikan perhatian secara terus menerus ke Jack. Jack risih dengan sikap Nuri tapi ia juga menikmati setiap sikap itu, alasannya sederhana karena sejak putus dari Putri tidak ada cewek yang memberikan perhatian lebih kepadanya selain Nuri.
Jack: biru
Nuri: makanan kesukaanmu?
Jack: udah deh, gak perlu banyak tanya tentang gue.
Nuri: setidaknya gue bisa tau lebih banyak tentang lho!
Jack: untuk apa?
Nuri: buat nambah file penting di "CPU" hatiku .......
Jack: Ngarang ....
Nuri: kenyataan kok ..
Jack: gue heran sama lho ya, gak pernah bosan-bosannya ganggu gue
Nuri: merasa tertanggu ya..
Jack: iya, tuh sadar
Nuri: berarti gue berhasil dong
Jack: berhasil?
Nuri: kunci kesuksesanku saat ini adalah menggangu hatimu, semakin lho merasa terganggu saat itu juga pikiran lho ngerekam tentang gue.
Jack: baru kali ini gue ketemu cewek aneh...
Nuri: lho bilang gue "aneh" ya terserah yang penting lho akui kehadiran gue
Jack: mimpi!
Nuri: mimpi berdua yok?
Jack: astaga .... Pikiran lho buram ya (menunjukkan ekspresi bingung)
Nuri: kalau mau mimpi, enaknya bermimpi berdua. Mau nggak?
Jack: amit-amit.
Nuri: cepat atau lambat lho pasti mimpiin gue
Jack: ngarap
Nuri: gue bisa ngeramal klo lho bakalan mimpiin gue
Jack: ada AQUA? (artinya minum banyak biar gak menghayal)
Nuri: minum berdua gue mau
Jack: STOP Nur. Kita ke tempat duduk masing-masing bentar lagi pelajaran dimulai.
Jack melangkah meninggalkan Nur tapi Nur masih tersenyum memandang cowok idamannya itu. Benar-benar perfecttttttt "ujar Nuri" gue gak bakalan sia-siakan perjuangan ini, berani memulai - berani menanggung risiko.
Lima menit kemudian bel berbunyi dan dari guru-guru masuk kelas untuk memberikan pelajaran siswa siswi. Jack mengikuti pelajaran hari ini dengan baik dan dibalik itu ia menyimpan segudang pertanyaan tentang Nuri.
Hari itu menyadarkan Jack ternyata masih ada cewek yang perhatian dan peduli. Jack kembali membuka folder lama membuat ia kembali membantah pikirannya karena ia membayangkan Putri yang dulu bersikap demikian tapi lambat laun ia berpaling. Persetan dengan cinta "ujar Jack" kepada dirinya sendiri.
Cinta itu sampah yang mengotori hati, mengombrak-ambrik jiwa. Derasan air menghanyutkan hati suci, menenggelamkan jiwa dan mengubur kesetiaan. Jack memperingatkan dirinya sendiri untuk tidak terjebak kedua kalinya.
Keseriusan Jack untuk mengakhiri ingatan tentang cinta ia mengirim pesan kepada Nuri untuk tidak mengganggunya lagi.
*pesan dilayar HP
Jack: Nur, tolong jangan ganggu aku lagi dan mulai besok aku gak ijinkan kamu nebeng dimotorku.
Nuri: eittsss, itu undang-undang darimana?
Jack: gue sendiri yang buat
Nuri: gak bisa dong! Kita kan satu kelas dan kamu temanku... teman hidup (menanggapi pesan dari Jack dengan santai)
Jack: satu lagi lho jangan telfon atau kirim pesan ke gue lagi mulai malam ini
Nuri: lho jahat banget sih sama gue, gue kutuk lho jadi pacar gue.... mau
Jack: gue udah bilang jangan berharap karena gue gak percaya dengan cinta dan tidak mau pacaran sama siapa pun apalagi lho
Nuri: gue suka sama lho Ja, kasi aku kesempatan untuk membuktikannya
Jack: gue gak butuh pembuktian! Lebih baik lho cari cowok yang pantas
Nuri: cuma lho yang pantas Ja
Jack: gak....!
Nuri: gak ada yang mustahil
Jack: terserah
Nuri: gue akan melakukan yang kubisa untuk membuktikan cinta gue ke lho
Jack: ...... (tidak membalas pesan dari Nuri)
Nuri tidak peduli dengan penolakan itu, justru ia semakin bertekad mendapatkan Jack. Jual mahal "ujar Nuri" dia belum tau siapa gue. Gue buktikan kepada dunia kalau gue bisa dapatkan Jack dengan caraku sendiri.
Keesokan harinya Nuri mengirim pesan ke Jack "selamat pagi cinta". Tidak ada balasan bahkan Jack tidak membaca pesan tersebut. Nuri melihat respon Jack yang cuek sedikit membuatnya jengkel. Sabar sabar... sabar (mengelus dada) semuanya akan terbayarkan.
Setiap hari Nuri mengirim pesan dan memberikan perhatian tapi Jack terlihat dingin dengan semua itu. Namun, Nuri masih percaya jika suatu saat ia pasti mendapatkan Jack dan tidak akan pernah melepaskannya.
Eva: lho masih bilang ngejar Jack setelah semua yang lho lakukan gak dianggap
Dewi: lho diperbudak cinta Nur, sadar! Banyak cowok yang suka sama lho
Nuri: gue yakin kok suatu saat Jack akan terima gue jadi pacarnya
Eva: jangan terlalu berharap, lho sendiri yang tersiksa
Dewi: apa sih kelebihan Jack sampai lho bela-belain diacuhkann
Nuri: gue suka sama dia, itu jawabannya
Dewi: astaga, lebih baik lho kunjungi psikiater deh..
Eva: biar di cek tuh otak
Nuri: kalian berdua harus dukung gue bukan menghambat langkah gue mencintai Jack
Eva: gue angkat tangan (pasrah)
Dewi: gue juga Va, kalau begini gak ada obatnya
Nuri: ayo kita bertaruh saja!
Dewi: oke! Siapa takut
Nuri: lho ikutan juga Va
Eva: gue ikut
Nuri: taruhannya sederhana, jika gue berhasil mendapatkan Jack, lho berdua harus mutusin cowok lho. Gimana deal?
Eva: siapa takut (menantang balik)
Dewi: sepakat.
Eva: jika lho gak berhasil dapatin Jack kami akan carikan cowok untuk lho dan traktir kita berdua selama satu bulan
Dewi: setuju (mengancungkan jempol ke Eva)
Nuri: sepakat!
Dewi: waktunya satu bulan mulaI dari sekarang
Nuri: lihat aja siapa yang bakalan menang ..
Dewi: kita berdualah....
Nuri: mimpi!
Eva: kita lihat aja nanti
Ketiga orang sahabat itu sepakat dengan perjanjian yang mereka buat, selanjutnya tunggu hasil akhir. Eva dan Dewi yakin jika Jack tidak akan menerima Nuri sebagai kekasih hatinya. Sebaliknya Nuri percaya jika dalam jangka waktu satu bulan ia akan berpacaran dengan Jack.
*Satu bulan
Nuri masih belum menemukan titik terang menuju hati Jack, padahal dua hari lagi kesepakatan dengan Eva dan Dewi akan genal satu bulan. Perjanjian dengan kedua sahabatnya itu bukan hal penting baginya karena memiliki Jack adalahbtujuannya bukan untuk sebuah perjanjian.
Jack tidak membalas pesan dari Nuri meskipun ia membacanya. Namun, ia heran saja mengapa gadis itu masih menginginkan hatinya. Sejujurnya Jack merasa tidak enak hati dengan semua sikapnya kepada Nuri tapi menjauh mungkin itu lebih penting dari pada simpati.
Sebenarnya Jack kasihan dengan Nuri yang selalu diabaikannya tapi harus bagaimana lagi untuk menolak Nuri seorang pejuang cinta. Dalam lamunan Jack memposisikan dirinya sebagai Nuri dan sebenarnya ia dulu pernah berada pada posisi yang sama. Ia membayangkan betapa menyedihkan menjadi orang asing dihadapan orang dicintai.
"Kesedihan terbesarku adalah menjadi orang asing dihadapan orang yang kucintai"
Belum ada Komentar untuk "Mengejar bayangan Cinta"
Posting Komentar