TRENDING

Muda- Mudi Kristen: Melayani atau Dilayani?

Mendengar kata “melayani” tentu tidak asing lagi bagi kita khususnya kalangan muda-mudi Kristen yang aktif menghadiri setiap ibadah di gereja. 

Beberapa orang berasumsi bahwa melayani hanyalah bagi mereka yang memiliki kelebihan seperti bernyanyi, bermain musik, berkhotbah, dan lain sebagainya. Bahkan, ada yang merasa dirinya tidak layak untuk melayani karena dosanya, atau ada juga yang menganggap bahwa dirinya tidak memiliki kelebihan apapun dalam melayani, sehingga hanya sebagai jemaat pasif saja dalam setiap ibadah atau kegiatan kerohanian lainnya.


Melayani dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kegiatan menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan oleh seseorang. Kegiatan ini termasuk menyambut, memuaskan, dan memberi kenyamanan terhadap seseorang yang kehadirannya dianggap penting dan bernilai. Bagi kita umat Kristen, melayani berarti segala bentuk kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk kemuliaan Allah. 

Melayani adalah bentuk dedikasi kita kepada Allah. Sebagai umat yang telah ditebus dan dibebaskan dari hukuman maut, kita memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memenuhi panggilan kita, yaitu melayani. Sedangkan kata “dilayani” adalah orang yang menerima tindakan usaha dari yang melayani.  Dilayani berarti kita hanya sebagai jemaat pasif saja, yang datang beribadah lalu pulang.  Lantas, bagaimana dengan kita sebagai muda mudi Kristen selama ini, apakah kita sudah memenuhi itu panggilan itu, yakni melayani atau sebaliknya hanya dilayani saja?

Dalam konteks Perjanjian Lama, Ada banyak kita temukan tokoh-tokoh Alkitab yang mendedikasikan hidupnya untuk melayani. Mereka menunaikan tugas dan panggilannya masing – masing sesuai dengan perintah Allah. Misalnya, Nabi Yesaya diutus Allah untuk orang Israel agar bertobat dan hidup menurut ajaran Allah (Yesaya 6). 

Nabi Samuel yang dipilih Allah menjadi hakim atas bangsa Israel dalam melawan bangsa filistin, dan lain sebagainya. Kita dapat melihat bahwa semua nabi yang diutus Allah adalah berperan untuk melayani, memenuhi panggilan Allah.

Dalam konteks perjanjian baru, Yesus melayani di sepanjang hidupnya (Markus 10:45). Pelayanan Yesus selama kurang lebih tiga setengah tahun sudah banyak memenangkan banyak jiwa, banyak orang percaya kepada Allah, Ia juga kerap kali  mengadakan berbagai mukjizat, setiap perjalanan Yesus selalu memberitakan Injil kerajaan sorga. Selain itu, kedua belas murid Yesus sebagai perpanjangan tangan Yesus untuk memberitakan injil kerajaan sorga. Para Rasul, Paulus, Petrus dan lain sebagainya juga merupakan tokoh-tokoh Alkitab yang mendedikasikan hidupnya untuk melayani.

Dari tokoh-tokoh Alkitab di atas, baik perjanjian lama maupun perjanjian baru  kita dapat simpulkan bahwa semuanya melayani, tidak ada satupun yang tidak melayani. Begitu juga dengan kita sebagai muda-mudi Kristen yang percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Allah dan jurus selamat dalam kehidupan kita, kita dipanggil Allah untuk memenuhi tugas mulia yaitu melayani.  

Muda-mudi Kristen adalah generasi penerus dalam pelayanan. Muda-mudi adalah tiang gereja. Gereja tanpa tiang akan ambruk dan roboh. Gereja tanpa anak-anak muda di dalamnya akan terasa ksosng dan lama-lama gereja itu bisa mati jikalau tidak ada penerusnya. Oleh sebab itu, muda-mudi Kristen dipanggil untuk melayani dan memajukan gereja atau komunitanya. Dalam 2 Timotius 1:9 tertulis  Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman. Allah telah mengerjakan yang terbaik dalam hidup kita melalui pengorbanan Kristus di kayu Salib. 

Kewajiban kita sebagai muda- Mudi Kristen dalam merespon kebaikan Allah adalah turut ambil bagian dalam pelayanan. Jadi, jangan lagi ada di antara kita yang merasa dirinya tidak pantas, tidak layak untuk melayani. Sesungguhnya,  tidak ada seorang pun yang layak, karena kita semua berdosa dan seharusnya dihukum. Tapi, karena kasihNya sehingga kita menjadi layak da diberikan kepercayaan untuk memenuhi panggilan itu.

Muda mudi Kristen dapat melayani sesuai dengan karunia yang diberikan Allah kepada kita masing-masing (Roma 12;6). Menurut abang Parlindungan Situmorang pada acara Talk Show Teras Kita, ada 4D bagian pelayanan yang bisa kita kerjakan:

1. Doa. Doa adalah bagian pelayanan yang tidak kalah penting. Karena melalui doa, kita dapat menyampaikan kepada Allah apa yang menjadi pergumulan, isi hati kita. Allah akan lebih memperhatikan lagi orang- orang yang berseru kepadaNya melalui doa. Kita dapat mengambil bagian dalam pelayanan doa, melalui gereja, komunitas rohani, kampus atau komunitas lainnya kita dapat bergabung.

2. Daya. Daya berbicara tentang tenaga, waktu, karunia, yang kita miliki. Muda-mudi Kristen harus ikut aktif dalam kegiatan pelayanan, tidak hanya jadi penonton saja. Melayani akan jauh lebih indah dari pada dilayani. Kita bisa menggunakan seluruh tenaga dan karunia kita untuk melayani Tuhan, melayani sebagai MC, dong leader, pemusik, pengkhotbah bahkan ikut dalam kegiatan kebersihan gereja pun termasuk pelayanan.

3. Dana. Kita juga bisa ikut turut dalam mendukung pelayanan dalam bentuk dana. Sebuah pelayanan akan berjalan dengan baik jika ada orang-orang yang diberkati Tuhan mendukung secara dana.

4. Data. Segala bentuk yang berhubungan dengan digitalisasi, jumlah, pengumuman, informasi dan lain sebagainya dalam gereja atau suatu komunitas rohani, disebut sebagai data. Kita juga bisa turut mengambil bagian dalam pelayanan data.  LNah, sekarang bagian pelayanan mana yang  bisa dikerjakan? kita sebagai muda-mudi Kristen, mari kita melayani sesuai karunia yang diberikan Allah kepada kita. Kita melayani dengan sukacita dan semuanya untuk kemuliaan bagi Allah. 

Allah berkenan dan mengasihi anak-anakNya yang melayani dan menjadi berkat bagi semua orang. Melayani dalam komunitas, lembaga, gerejawi, masyarakat dan terlebih lagi siap sedia melayani dimana saja dan kapan saja. 
Tuhan Yesus memberkati.

Penulis: Dorisca W.



Belum ada Komentar untuk "Muda- Mudi Kristen: Melayani atau Dilayani?"

Posting Komentar

ARTIKEL YANG SERING DIBACA

ARSIP PUSTAKA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel