RENUNGAN HARIAN
KETAKJUBAN PADA KUASA ALLAH
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”_ (Yohanes 3:7-8)
Nikodemus berpendapat bahwa apa yang dia dengar tentang regenerasi dan kehidupan baru sungguh luar biasa, karena cara regenerasi ini melampaui kapasitas kemampuannya. Untuk mencegah dia dari mempertahankan keberatan atas hal semacam ini, Kristus menunjukkan bahkan dalam kehidupan tubuh jasmani yang menampilkan kuasa Allah yang luar biasa, alasan [di belakangnya] tetaplah tersembunyi. Semua orang menarik napas vital mereka dari udara; kita merasakan agitasi udara, tetapi tidak paham dari mana datangnya atau ke mana perginya. Jika dalam kehidupan yang rapuh dan fana ini Allah bertindak begitu berkuasa sehingga kita terpaksa mengagumi kuasa-Nya, alangkah bodohnya mencoba mengukur dengan persepsi pikiran kita sendiri pekerjaan rahasia-Nya dalam kehidupan sorgawi dan supranatural, sehingga hanya mempercayai tidak lebih dari apa yang kita lihat?
Ketika Kristus berkata kepada Nikodemus: _“janganlah engkau heran,”_ kita tidak boleh memahaminya sedemikian rupa seolah-olah Dia bermaksud agar kita meremehkan karya Allah, yang begitu termasyhur, dan yang layak untuk sangat dikagumi. Maksud Dia kita tidak boleh heran dengan kekaguman yang menghambat iman kita; karena banyak yang menolak apa yang mereka anggap terlalu tinggi dan sulit. Singkatnya, marilah kita tidak meragukan bahwa oleh Roh Allah kita dibentuk kembali dan menjadi manusia baru, meskipun cara Dia melakukan ini tersembunyi bagi kita.
(John Calvin)
Aku adalah terang
Aku bukan sahabatnya gelap dan gelap tidak pernah menyukai aku karena aku mengubah segalanya jika aku hadir.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga (Matius 5:16).
Renungan GPF "Hodu La Yahweh" Kopeng
Shalom Alaikem / שלום עליכם
CEPAT SADAR DAN BERJAGALAH
Dalam situasi sekarang ini Davar Elohim mengajar supaya kita Cepat Sadar dan Terus Berjaga jaga
Karena disaat suasana tenang tenang tiba tiba sesuatu bisa terjadi
Mattai 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu tidak masuk ke dalam pencobaan; roh memang berkemauan kuat, tetapi daging lemah!”
Heyu erim wehitpall'lu kedei shello tavo'u lidei nissayon, amnam haruakh khafetsah, aval habashar khalash
1. Heilel Ben Zakar jatuh karena dosa kesombongan karena ingin menyamai yang Maha Tinggi ( YeshaYahu 14:12-15 )
2. Adam dan Khawa jatuh dalam dosa karena ketidak taatan akan perintah Elohim ( Bereshit / Kejadian 3:1-6 )
3. Kham berdosa karena mengumbar air orang lain ( Noakh orang tuanya ) Bereshit / Kejadian 9:22
Kenali diri kita dengan segera Teshuvah / Bertobat kepada Abba Yahweh Elohim Beshem Yeshua HaMashiakh di saat kita melakukan dosa dan kesalahan
1. Nineweh melakukan pertobatan total sehingga berkempatan memperoleh pengampunan dari Abba Yahweh Elohim
(Yonah / Yunus 3:1-10)
2. Kisah anak yang hilang, dengan cepat mengambil keputusan untuk kembali lerumah Bapaknya
(Luqas 15:11-24)
3. Keipa cepat sadar diri kembali kepada Yeshua HaMashiakh dengan pertobatan setelah menyangkal-nya ( Marqos 14:72 )
Waspadalah waspadalah !!!! dengan berjaga jaga dan segera Teshuvah karena waktunya sudah dekat
Mattai 3:2 dan seraya berkata, “Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat!”
הבשורה על-פי מתי 3:2 "שׁוּבוּ בִּתְשׁוּבָה, כִּי קָרְבָה מַלְכוּת שָׁמַיִם."
Shuvu bitshuvah, ki qarvah Malkut Shamayim
AbbaYahweh Elohim Beshem Yeshua HaMashiakh Memberkati
HaleluYah ( הללויה ) Amen ( אמן )
MENGAMBIL ANUGERAH ALLAH -- SEKARANG
Bacaan Alkitab: 2 Korintus 6:1-10
Saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus…Renungan hari ini menekankan bahwa dalam situasi hidup apa pun yang kita hadapi -- seperti pengalaman Paulus yang luar biasa, yang dituturkannya dalam 2 Korintus 6:4-10, kita jangan menjadikan anugerah Allah itu sia-sia, melainkan “Mengambil Anugerah Allah -- Sekarang”.
Kasih karunia atau anugerah yang kita miliki kemarin tidaklah untuk hari ini. Anugerah adalah kebaikan/kemurahan Allah yang limpah, dan kita selalu dapat mengandalkannya, tersedia untuk diambil, ditimba (to draw upon) setiap kali. “Dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesengsaraan dan kesukaran”-- dalam hal seperti inilah kesabaran kita diuji (2 Korintus 6:4).
Apakah kita menyia-nyiakan anugerah dalam hal-hal seperti ini? Apakah kita berkata kepada diri sendiri, “Ah, tidak perlu untuk kali ini?” Ini bukan soal berdoa dan meminta Allah menolong kita -- soalnya ialah mengambil, menimba anugerah Allah sekarang.
Kita cenderung untuk menjadikan doa sebagai persiapan bagi pekerjaan dan pelayanan kita. Namun, Alkitab tidak pernah menyatakan demikian. Doa adalah tindakan menimba anugerah Allah. Jangan berkata, “Aku akan memikul ini sampai aku lolos melaluinya dan berdoa.”
Berdoalah sekarang -- ambillah anugerah Allah pada saat membutuhkan. Doa adalah hal yang paling praktis; doa bukan semata-mata suatu tindakan reflektif pengabdian kita kepada Allah.
“... dalam menanggung pukulan, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah ...” (2 Korintus 6:5) -- di dalam semua hal ini, tunjukkanlah dalam hidup kita setiap kali mengambil, selalu tergantung anugerah Allah, hal mana akan menunjukkan bukti kepada kita sendiri dan kepada orang lain bahwa kita adalah mukjizat-Nya.
Ambillah anugerah-Nya sekarang. Jangan nanti. Kata utama dalam kosakata rohani ialah sekarang. Kendati situasi lingkungan mengantar kita ke mana saja, teruslah mengambil anugerah Allah dalam keadaan apa pun yang Anda alami.
Salah satu bukti terbesar bahwa Anda terus mengambil anugerah Allah ialah bahwa Anda dapat direndahkan atau dipermalukan di hadapan orang lain tanpa menunjukkan reaksi negatif sedikit pun, kecuali anugerah-Nya.
“... sebagai orang tak bermilik ...,” jangan sekali-kali menahan apa pun sebagai cadangan. Curahkanlah diri Anda, berikanlah milik Anda yang terbaik, dan senantiasalah menjadi miskin. Jangan sekali-kali berdalih dan berhati-hati dengan harta yang diberikan Allah kepada Anda. “... sekalipun kami memiliki segala sesuatu” -- inilah kemiskinan dengan penuh kemenangan (2 Korintus 6:10). Amin
RENUNGAN PAGI
DOA AGAR BERMURAH HATI
Apa harta kita yang paling berharga? Tidak ada yang salah dengan memiliki sesuatu, atau menikmatinya. Masalahnya muncul ketika barang kita menguasai kita.
Syukurlah, Tuhan mencontohkan cara hidup yang berbeda ketika. Dia mengorbankan harta terbesar-Nya untuk kita. Kemurahan hatinya adalah pengorbanan dan kontra-budaya.
Ketika kita memberi seperti yang Tuhan lakukan, dan kita menghormati Dia dengan pemberian itu, hal itu akan mendekatkan kita kepada-Nya. Hal itu menyebabkan kita berhenti melihat diri kita sendiri, dan mulai memerhatikan orang lain.* Semakin kita mendekat kepada Tuhan, prioritas dan nilai kita mulai semakin mencerminkan nilai-Nya.
Jadi, bagaimana kita hidup dengan murah hati? Mulailah dengan meminta Tuhan untuk memberi Anda pola pikir murah hati. Jika kita tidak yakin bagaimana melakukannya, cobalah mendoakan doa ini.
Barukh Atta Yahweh Eloheinu meleckh ha olam.
Terima kasih Abba Yahweh telah menunjukkan kepada saya seperti apa kemurahan hati itu. Saya akui bahwa terkadang mudah bagi saya untuk fokus pada hal-hal yang tidak penting. *Namun hari ini, saya berserah pada kehendak-Mu, percaya sepenuhnya kepada-Mu.* Ubahlah cara saya berpikir, dan berilah saya hati yang murah hati. Buat saya menyadari sumber daya yang saya miliki, dan bagaimana saya dapat menggunakannya untuk melayani orang lain. Tolong saya untuk menjalani hidup yang memberkati orang lain sama seperti Engkau telah memberkati saya dengan limpahnya.
Dalam nama Abba Yahweh beshem Yeshua Hamashiakh memberkati Amen.
Belum ada Komentar untuk "RENUNGAN HARIAN"
Posting Komentar