TRENDING

DI SAAT PENDETA JADI TUHAN


Sebagai umat Kristiani, ibadah merupakan persekutuan orang-orang percaya yang diadakan setiap minggu meskipun ada juga pada hari-hari lainnya seperti ibadah doa, ibadah pendalaman alkitab atau persekutuan doa lainnya. Tapi pada umumnya kebaktian ibadah dilakukan pada hari minggu.

 Pada sebuah gereja dipercayakan Tuhan seorang pemimpin yang sering disebut sebagai pendeta atau gembala sidang. Pemimpin gereja tersebut bertugas untuk membawa jemaat untuk lebih mengenal kehendak Tuhan didalam kehidupan seluruh sidang jemaat Allah. Dari namanya saja gembala, kita sudah tahu bahwa ia yang menuntun domba-domba Allah pada makanan rohani sejati yaitu firman Allah yang benar. Gembala memberitakan dalam setiap waktu ibadah makanan rohani bagi kesegaran jiwa jemaat. Tidak hanya gembala saja yang sering menyuarakan hati Allah, penantua atau wakil gembala sering juga naik mimbar seperti gembala untuk memberitakan firman Allah. Namun tetap saja gembala yang mengambil andil seluruh aktifitas gereja dengan dibantu para pengerja dan penantua. 

Peranan gembala sebagai penuntun jemaat sering di puji dan agungkan oleh orang-orang yang berada dalam penggembalaannya. Sehingga disaat gembala mendapat jadwal khotbah mereka berlomba-lomba datang ibadah untuk mendengarkan gembala berkhotbah, tapi disaat penatua atau wakli gembala yang berkhotbah, mereka sering malas datang bahkan ada yang tidak menghiraukan khotbah mereka. Dari kejadian tersebut jemaat sudah menilai gembala sebagai sosok yang sempurna dan harus didengarkan dengan baik-baik, sedangkan jika orang lain dianggap remeh meskipun mereka juga bisa dan memilliki karunia dalam hal tersebut.

Pada era sekarang pendeta menempatkan posisi paling atas dan menjadi figur yang harus diteladani oleh jemaat. Jadi tidak heran apabila banyak orang tersandung dan meninggalkan gereja bahkan kekristenan, apabila gembala melakukan kesalahan yang menyimpang dari firman Allah dan berkata saya pikir dia baik, saya pikir dia hamba Tuhan yang sungguh-sungguh. Perkataan tersebutlah yang sering keluar dari mulut jemaat disaat mendapati gembalanya tidak sesuai ekspektasi yang diinginkan.


Pendeta sering menjadi patokan dari perbuatan, perkataan dan kerajinan serta kedekatan dengan Tuhan. bahkan posisi pendeta sering dijadikan jemaat sebagai Tuhan. dimana mereka selalu menyebut nama gembala dan mengadu kepada gembala disaat ada masalah, bukan lagi kepada Tuhan. Mereka senang mebaca alkitab karena di suruh gembala bukan karena kerinduan hati sendiri. Datang kegereja karena gembala yang khotbah, namun disaat penantua mendapat jadwal mereka sering meremehkan dan tidak datang beribadah. Hal ini membuat Tuhan kecewa terhadap kita anak-anakNya dimana kita lebih mengharapakan pendeta jadi Tuhan dari pada Tuhan menjadi Tuhan sendri. 

Jika hal demikian masih didapati pada kehidupan kita, maka kita harus mengambil langkah untuk bertobat dan meminta ampun kepada Tuhan karena lebih menyanjung gembala atau pendeta dari pada Tuhan. mereka hanya pelayan Allah dan pemimpin-pemimpin yang dipilih Allah dan tidak akan pernah bisa menjadi Allah. Tempatkan pendeta pada tempat yang tepat supaya Tuhan tidak kecewa terhadap engkau. Anggap semua pelayan Tuhan sama, meskipun mereka dalam tigkatan dan posisi yang berbeda dalam sistem oragnisasi gereja.


Belum ada Komentar untuk " DI SAAT PENDETA JADI TUHAN"

Posting Komentar

ARTIKEL YANG SERING DIBACA

ARSIP PUSTAKA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel